Terpukul Pandemi, Pengembang di Kalbar Pangkas Pasokan Rumah Subsidi Hingga 47%
Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Kalimantan Barat M. Isnaini mengatakan pada awalnya pihaknya merencakan akan membangun 6.300 unit rumah subsidi. Kemudian jumlah itu dikoreksi kembali menjadi sekitar 3.000 unit.
Industri
JAKARTA – Asosiasi pengembang, Real Estat Indonesia (REI) Provinsi Kalimantan Barat memangkas 47% pasokan baru dalam pembangunan rumah subsidi tahun 2020 ini. Hal ini dikarenakan ekonomi di ambang resesi akibat pandemi COVID-19.
Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Kalimantan Barat M. Isnaini mengatakan pada awalnya pihaknya merencakan akan membangun 6.300 unit rumah subsidi. Kemudian jumlah itu dikoreksi kembali menjadi sekitar 3.000 unit.
“Padahal cadangan lahan dimiliki dapat membangun sekitar 44.412 unit rumah. Karena kondisi pandemi ini berdampak pada terjadinya resesi ekonomi mempersulit investasi di bidang properti,” kata Isnaini, Kamis, 6 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dalam pembangunan rumah subsidi tersebut, Isnaini mengaku pihaknya melakukan koordinasi dan pertemuan dengan berbagai pihak terkait termasuk dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
“Melalui pertemuan ini kami berharap dapat bersinergi dan menjalin kerja sama dengan PLN dalam mencari solusi atas permasalahan yang sering dihadapi oleh REI, khususnya yang terkait dengan layanan kelistrikan,” ungkapnya.
Kerja Sama PLN
Merespon hal itu, General Manager PLN Kalimantan Barat Ari Dartomo menyampaikan perusahaannya akan terus berkomitmen mendukung pertumbuhan bisnis properti Tanah Air khususnya di Kalimantan Barat.
Dia menjelaskan, sistem kelistrikan di daerah tersebut terutama untuk sistem Khatulistiwa saat ini dalam kondisi yang kondusif, artinya cukup untuk mendukung pertumbuhan dunia usaha dan investasi.
“Dukungan yang kami berikan tentunya disesuaikan dengan kondisi anggaran serta kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan,” ujar Ari. Menurutnya, pandemi COVID-19 membuat perseroan harus mengevaluasi kebijakan yang terkait dengan investasi dan pemasaran.
“Untuk itu kita akan membuat media corner yang dapat dijadikan sebagai sarana diskusi antara PLN dengan pelaku bisnis properti sehingga dapat bersinergi dan saling bertukar informasi terkait layanan kelistrikan,” tutur Ari. (SKO)