Tersangkut Kasus Korupsi Pesawat Bombardier Inggris, Ini Respons Bos Garuda Indonesia
JAKARTA – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) langsung angkat bicara mengenai adanya penyelidikan kasus korupsi pesawat Bombardier. Kasus ini tengah ditangani Serious Fraud Office (SFO) dan melibatkan Garuda Indonesia sebagai pihak yang bakal diinvestigasi. Menanggapi ramainya pemberitaan ini, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyebut bahwa kini pihaknya sangat menghormati langkah penegakkan […]
Nasional
JAKARTA – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) langsung angkat bicara mengenai adanya penyelidikan kasus korupsi pesawat Bombardier. Kasus ini tengah ditangani Serious Fraud Office (SFO) dan melibatkan Garuda Indonesia sebagai pihak yang bakal diinvestigasi.
Menanggapi ramainya pemberitaan ini, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyebut bahwa kini pihaknya sangat menghormati langkah penegakkan hukum yang diambil SFO. Garuda Indonesia bakal secara aktif berkoordinasi dengan pihak berwenang guna memastikan dukungan penuh atas proses penyelidikan yang tengah berlangsung.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Dukungan Garuda Indonesia terhadap upaya penegakan hukum ini selaras dengan mandat yang diberikan pemerintah kepada kami untuk terus memperkuat implementasi good corporate governance (GCG) pada seluruh aktivitas bisnis perusahaan,” ungkap Irfan dalam keterangan resminya yang diterima TrenAsia.com, Jumat, 6 November 2020.
Dukungan penuh ini, sambung Irfan, sekaligus merupakan komitmen Garuda Indonesia dalam menjaga lingkungan bisnis yang bersih dan transparan di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Selaras dengan visi transformasi BUMN,” kata dia.
Dikabarkan sebelumnya, SFO Inggris tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi pembelian 18 jet regional Bombardier CRJ1000 yang dibeli oleh Garuda Indonesia. Kesapakatan pembelian ini diselesaikan saat acara Singapore Airshow pada Februari 2012 lalu.
Pada tahap awal, Garuda Indonesia setuju menerima 6 pesawat Bombardier dengan opsi pengiriman 12 jet tambahan. Pengiriman pertama dilakukan pada Oktober 2012, dan yang terakhir pada Desember 2012. Kesepakatan ini bernilai US$1,32 miliar.