mi-8amtsh.jpg
Dunia

Tersesat atau Membelot? Helikopter Rusia Mendarat di Pangkalan Ukraina

  • Segera peristiwa itu memunculkan kabar tentang pembelotan oleh pilot.

Dunia

Amirudin Zuhri

KYIV- Sebuah helicopter Rusia dengan aman mendarat di pangkalan militer Ukraina. Pilot tersebut mendaratkan Mi-8 AMTSh Rusia di pangkalan udara militer Poltava di Kharkiv pada Rabu 23 Agustus 2023.  Segera peristiwa itu memunculkan kabar tentang pembelotan oleh pilot.

Sesaat setelah kabar itu muncul Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen militer Ukraina mengatakan insiden tersebut adalah puncak dari plot rahasia selama enam bulan. Dia menyebut keluarga pilot telah dibawa dari Rusia ke Ukraina sebelum dia membelot.

Foto-foto yang diterbitkan oleh media Ukraina menunjukkan helikopter dan dokumen-dokumennya berlumuran darah. Bersamaan dengan helikopter, pilot juga disebut membawa bagian-bagian jet tempur  Su-27 dan Su-30SM.

Laporan tersebut menyebutkan pilot  Hip tersebut tampaknya diyakinkan untuk membelot. Ini  karena anggota keluarganya telah dipindahkan ke Ukraina demi keselamatan mereka. Tidak diketahui apakah terdapat insentif finansial, namun hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin terjadi dalam situasi seperti ini.

Penjelasan paling lengkap mengenai insiden tersebut disampaikan oleh Kepala Direktorat Utama Intelijen, Kyrylo Budanov. Dia membenarkan bahwa operasi itu telah terjadi. Dia mengatakan pihaknya  dapat menemukan pendekatan yang tepat terhadap pria tersebut. Kemudian mereka menciptakan kondisi untuk memindahkan seluruh keluarga tanpa disadari. “Dan pada akhirnya menciptakan kondisi sehingga dia dapat membawa pesawat ini,” katanya Kamis 24 Agustus 2023. 

Dua awak lain tidak mengetahui apa pun tentang rencana tersebut. Ketika mereka menyadari di mana mereka mendarat, mereka mencoba melarikan diri. Namun Budanov mengatakan dua kru itu ditembak. Meski mereka sebenarnya ingin keduanya ditangkap hidup-hidup. Budanov mengatakan helikopter yang ditangkap kini berada di Kyiv dan pilotnya ingin tinggal di negara tersebut.

Helikopter yang mendarat di Ukraina/Twitter

Tersesat

Sumber-sumber Rusia juga mengkonfirmasi bahwa  sebuah Mi-8ATSh telah berakhir di Ukraina. Namun  memberikan alasan berbeda mengapa hal itu terjadi. Menurut Fighterbomber, saluran telegram yang terkait dengan Angkatan Udara Rusia menulis insiden itu terjadi beberapa minggu lalu.  Hal tersebut karena awak helikopter tersesat.Untuk diketahui pangkalan udara Poltava berjarak sekitar 300 km dari garis depan.

Disebutkan para kru, karena alasan tertentu, kehilangan arah dan melintasi perbatasan. Fighterbomber juga membenarkan bahwa foto yang beredar di media Ukraina adalah foto Mi-8 yang dimaksud. 

Mi-8 melintasi perbatasan ke Ukraina dengan tiga orang di dalamnya.  Fighterbomber menjelaskan untuk misi transportasi normal, Mi-8AMTSh dioperasikan oleh tiga awak. Mereka adalah  pilot,  navigator, dan teknisi penerbangan.

Fighterbomber juga membantah klaim bahwa keluarga pilot telah dipindahkan ke Ukraina terlebih dahulu. Dan  mengatakan bahwa mereka telah melakukan kontak dengan kerabat seluruh awak pesawat.

Sumber Rusia  juga setuju bahwa dua awak kemungkinan besar meninggal  dalam baku tembak dengan tentara Ukraina. Sementara komandannya disandera.

Tidak ada satu pun hal spesifik yang dapat diverifikasi secara independen pada tahap ini. Tidak mengherankan, untuk operasi sebesar ini para pejabat Ukraina tidak memberikan banyak rincian.

Terlepas bagiamana helicopter itu jatuh ke tangan Ukraina dan pilotnya kini di negara tersebut, hal itu akan menjadi sumber  intelijen yang sangat berharga bagi Ukraina. Mi-8AMTSh adalah varian terbaru dari seri hip. 

Sementara itu berbagai komponen jet Flanker  tergantung pada bahan pembuatnya, berpotensi menghasilkan manfaat intelijen yang  besar.

Mi-8 umumnya digunakan sebagai helikopter angkut, tetapi juga dapat dikonfigurasi ulang sebagai pos komando lintas udara, helicopter bersenjata, atau platform pengintaian.

Ukraina menawarkan hadiah uang tunai kepada tentara Rusia yang membelot dengan membawa senjata. Tahun lalu, Ukraina  menawarkan sejumlah  uang kepada tentara Rusia yang membelot dan menyerahkan peralatan militer. Sebuah helikopter bernilai sekitar US$500.000 atau sekitar Rp7, 6 miliar (kurs Rp15.000). Tidak jelas apakah pilot Rusia yang tidak disebutkan namanya ini akan diberi kompensasi.