CEO Kredivo Alie Tan
Fintech

Tertarik Garap Sektor Produktif, Kredivo Catat 25 Persen Pinjaman untuk Modal Usaha

  • Platform fintech dari PT FinAccel Teknologi Indonesia (Kredivo) mencatat, proporsi penyaluran pinjaman saat ini adalah 80% untuk pembelanjaan ritel dan 20% untuk cashloan
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Platform fintech dari PT FinAccel Teknologi Indonesia (Kredivo) mencatat, proporsi penyaluran pinjaman saat ini adalah 80% untuk pembelanjaan ritel (paylater) dan 20% untuk pinjaman tunai (cashloan).

Proporsi ini didapatkan dari hasil kerja sama dengan sister company Kredivo yakni KrediFazz. Dari total penyaluran cashloan, lebih dari 25% pinjaman digunakan untuk kebutuhan usaha seperti bahan baku atau gadget

“Kami tangkap penggunaan cashloan untuk modal usaha pastinya di atas 25 persen alias mengarah ke sektor produktif,” kata General Manager Kredivo, Lily Suriani dalam Fintech Talk 2021, Selasa 7 Desember 2021.

Kendati belum memiliki produk yang menyasar pada sektor produktif, Kredivo tak menutup peluang untuk menggarap lahan tersebut nantinya. Akan tetapi saat ini, penyaluran cashloan juga sudah diperuntukkan nasabah untuk keperluan usaha.

“Ke depan memang ada rencana untuk bisa mengakomodasi UMKM,” lanjut Lily.

Seperti baru-baru ini, Kredivo juga bekerja sama dengan start up e-Fishery untuk menyalurkan pinjaman ke para penambak ikan. 

Di sektor konsumtif,  Kredivo optimistis bisnis paylater masih memiliki peluang besar tahun depan. Setelah setidaknya memiliki wallet share sebesar 50% di mayoritas merchant e-commerce di Indonesia, Kredivo terus memperluas jangkauannya di sektor ritel.

Lily menambahkan, optimisme itu sejalan dengan fokus pemerintah untuk menggenjot pasar ritel dalam momentum pemulihan ekonomi nasional. 

Menurutnya, hadirnya opsi paylater atau cicilan yang mudah dan terjangkau dari Kredivo akan memberikan kenyamanan dan juga kemudahan bagi masyarakat untuk berbelanja online, tanpa perlu cemas akan cash flow mereka.