<p>humas.bandung.go.id</p>
Nasional

Tertinggi se Jawa, Pertumbuhan Ekonomi Jabar Sentuh 5,45 Persen.

  • Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Jawa Barat tumbuh positif dari tahun ke tahun.
Nasional
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Jawa Barat tumbuh positif dari tahun ke tahun. Pada 2023, LPE Jabar diyakini kembali rebound setelah tertekan akibat pandemi di 2020.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan Ekonomi Jabar tercatat mencapai 5,45%. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibanding pra-pandemi. 

Sebagai perbandingan, laju pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Tengah di tahun 2022 adalah 5,31% , Jawa Timur 5,34%,  dan DIY 5,15%. Adapun laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 di provinsi DKI Jakarta adalah 5,25% dan Banten sebesar 5,03%. Karenanya, LPE Jabar dinobatkan sebagai yang tertinggi di Pulau Jawa. 

Sebelumnya, LPE Jabar pada 2019, tercatat pertumbuhan sebesar 5,02%. Namun, laju ini  melambat pada 2020 saat pandemi COVID-19 merebak di Indonesia. Alhasil, pertumbuhan ekonomi jabar terjum bebas jadi minus 2,52%.

Kendati demikian, LPE Jabar terus menunjukkan perbaikan seiring teratasinya pandemi COVID-19. Pertumbuhan Ekonomi Jabar pada 2021 menukik positif hingga 3,74%. Dengan demikian, Jabar optimis laju pertumbuhan ekonominya akan semakin membaik di tahun berikutnya. 

Warga Miskin Berkurang

Kenaikan laju pertumbuhan ekonomi dapat diindikasi dari berkurangnya jumlah warga miskin di Jabar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 7,62% . Angka ini turun  0,36% dibanding  September 2022 dan 0,44% dibanding  Maret 2022.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, penurunan kemiskinan tersebut tidak lepas dari kerja keras dan program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan Pemda Provinsi Jabar, mulai dari Gerbang Desa, Desa Digital, Investasi Padat Karya, Subsidi pendidikan dan kesehatan gratis, Petani Milenial, Sekoper Cinta, OPOP, sampai One Village One Company.

"Selama 2 tahun 2021-2023, Alhamdulillah, tidak ada penambahan warga miskin. Yang ada adalah penurunan warga miskin di Jawa Barat yang juga terbaik di Pulau Jawa. Sebanyak 310 ribu warga Jabar sudah naik kelas menjadi warga kelas menengah," tulis Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- di akun instagram pribadinya. 

"Angka kemiskinan tahun 2023 turun dari 8,4% menjadi 7,62%, berada dibawah rata-rata nasional 9,36%. Setahun terakhir Maret 2022-Maret 2023 terjadi penurunan warga miskin sebanyak 182.380 warga, yang naik kelas ke kelas menengah. Terbaik dan terbanyak di Pulau Jawa," imbuhnya.

Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan setiap tahunnya. Data menyebutkan persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2021 tercatat sebesar 8,92 persen, tahun 2022 turun menjadi 8,35 persen dan kuartal 1 2023 menjadi 7,89 persen.

Hingga akhir tahun diperkirakan jumlahnya akan semakin menurun dan bisa mencapai kondisi serupa di tahun 2019 sebesar 7,79 persen. TPT sempat mengalami kenaikan di tahun 2020 disebabkan pandemi COVID-19, tetapi hal itu dialami seluruh provinsi di Indonesia.

Selain itu, LPE Jabar juga terdorong dengan kondisi pendapatan per kapita Jabar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan selalu memenuhi target tahunannya setelah sempat sedikit turun tahun 2020 yang tentunya berkaitan dengan adanya pandemi COVID-19.

Pendapatan per kapita Jabar pada 2019 sebesar Rp43.309.190 per tahun, terus meningkat hingga di 2022 mencapai Rp49.038.410 per tahun. Tahun 2023 ditergetkan bakal mencapai Rp49.290.000 per tahun.