<p>Ilustrasi kontraktor pertambangan nikel, batu bara, dan jasa tambang lain dari PT Darma Henwa Tbk (DEWA) / Dok Perseroan</p>
Industri

Tertinggi Sejak 10 Tahun Terakhir, HBA Juli 2021 Naik Jadi US$115,35 per Ton

  • JAKARTA – Harga Batu-bara Acuan (HBA) Juli 2021 berada di posisi tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir alias sejak November 2011. Pada periode ini, HBA mengalami kenaikan sebesar US$15,02 per ton menjadi US$115,35 per ton. Diketahui, HBA Juni 2021 berada di level US$100,33 per ton. Ketetapan kenaikan HBA ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No.121.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Harga Batu-bara Acuan (HBA) Juli 2021 berada di posisi tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir alias sejak November 2011.

Pada periode ini, HBA mengalami kenaikan sebesar US$15,02 per ton menjadi US$115,35 per ton. Diketahui, HBA Juni 2021 berada di level US$100,33 per ton.

Ketetapan kenaikan HBA ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No.121.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Bulan Juli Tahun 2021.

“Kenaikan ini utamanya dipicu oleh tingginya tingkat konsumsi di negara Asia Timur. Di Tiongkok, misalnya, permintaan melonjak karena geliat aktivitas pembangkit listrik di sana,” mengutip keterangan resmi Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Selasa, 6 Juli 2021.

Selain Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan juga menunjukkan kenaikan permintaan. Alhasil, imbasnya berpengaruh terhadap kenaikan harga batu-bara global.

Penentuan HBA

Adapun HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya. Penetapannya didasarkan pada kualitas yang disetarakan dengan kalori 6322 kcal/kg GAR, total moisture 8%, total sulphur 0,8%, dan ash 15%.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA, yakni produksi dan permintaan. Pada faktor turunan produksi, dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara, hingga teknis kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan permintaan, dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Nantinya, HBA bulan Juli ini akan digunakan pada penentuan harga batu-bara pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut atau dikenal sebagai FOB Vessel.