<p>Foreign Banks in Japan Survey 2020 yang diterbitkan oleh KPMG Global Financial Services pada tanggal 11 Agustus 2020, menetapkan peringkat BNI Tokyo di posisi ke &#8211; 29 dari total 56 bank asing yang beroperasi di Jepang. / BNI</p>
Industri

Tertinggi Sejak 1968, Ekonomi Jepang Melesat 21,4 Persen

  • JAKARTA – Ekonomi Jepang pulih lebih kuat dari yang diharapkan, terbukti dengan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 21,4% secara tahunan pada kuartal III-2020. Lesatan pertumbuhan ini tercatat menjadi yang tercepat sejak 1968. Pemulihan ini terjadi berkat aktivitas bisnis yang dibuka, perdagangan kembali meningkat, dan stimulus pemerintah membantu mendorong lonjakan belanja konsumen. Dengan capaian ini, ekonom […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Ekonomi Jepang pulih lebih kuat dari yang diharapkan, terbukti dengan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 21,4% secara tahunan pada kuartal III-2020. Lesatan pertumbuhan ini tercatat menjadi yang tercepat sejak 1968.

Pemulihan ini terjadi berkat aktivitas bisnis yang dibuka, perdagangan kembali meningkat, dan stimulus pemerintah membantu mendorong lonjakan belanja konsumen. Dengan capaian ini, ekonom memproyeksikan Jepang dapat berekspansi hingga 18,9%.

“Pemulihan tetap dibayangi risiko gelombang kedua. Hal ini dapat mendorong penguncian ekonomi lagi yang akan menghambat pemulihan dan mengurangi efektivitas stimulus fiskal,” kata Yuki Masujima, ekonom Bloomberg, dikutip dari Bloomberg, Senin, 16 November 2020.

Jepang diketahu kembali mencetak rekor kasus harian tertinggi yakni sebanyak 1.661 pada 12 November, dua kali lipat rata-rata harian 809 pada 6 November.

Meski demikian, lonjakan pertumbuhan terbesar di Jepang menunjukkan ekonomi kembali ke jalur pemulihan setelah tiga kuartal berturut-turut kontraksi. Namun, ekspansi saat ini hanya berhasil menarik kembali sebagian dari pertumbuhan yang hilang.

Menurut para ekonom Jepang akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih. Sementara, lonjakan kasus virus di dalam dan luar negeri kemungkinan besar akan sangat membebani pemulihan kuartal ini.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga didorong oleh peningkatan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dan China, kebangkitan kembali industri otomotif dan lonjakan pengeluaran rumah tangga. Kini, kecepatan pemulihan sangat bergantung pada perkembangan virus, karena banyak negara menuju musim dingin.

Gelombang kedua yang menghantam AS dan Eropa mengancam perdagangan Jepang. Di rumah, jumlah kasus juga mencapai rekor baru dan, meskipun penyebarannya moderat dibandingkan dengan tempat lain, pihak berwenang mengisyaratkan pembatasan yang lebih ketat.

“Tindakan pemerintah seperti subsidi Go-To Travel membantu meningkatkan konsumsi. Tetapi yang mengkhawatirkan saya adalah investasi bisnis turun lebih dari yang saya perkirakan,” kata ekonom Harumi Taguchi dari IHS Markit.