Tertinggi, Vaksin Pfizer Umumkan Tingkat Keberhasilan 95%
JAKARTA – Hasil akhir dari uji coba vaksin Covid-19 Pfizer menunjukkan tingkat keberhasilan 95%. Pengumuman itu dinyatakan Pfizer pada Rabu, 18 November 2020, dua hari setelah Moderna menunjukkan tingkat keberhasilan vaksinnya yang mencapai 94,5%. Keduanya mengembangkan vaksin dengan teknologi messenger RNA (mRNA) baru. Pfizer juga menyatakan bahwa data keamanan dua bulan membuka jalan bagi Pfizer […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Hasil akhir dari uji coba vaksin Covid-19 Pfizer menunjukkan tingkat keberhasilan 95%.
Pengumuman itu dinyatakan Pfizer pada Rabu, 18 November 2020, dua hari setelah Moderna menunjukkan tingkat keberhasilan vaksinnya yang mencapai 94,5%.
Keduanya mengembangkan vaksin dengan teknologi messenger RNA (mRNA) baru.
Pfizer juga menyatakan bahwa data keamanan dua bulan membuka jalan bagi Pfizer untuk mengajukan izin darurat AS dalam beberapa hari.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sejauh ini, tingkat kemanjuran vaksin yang dikembangkan Pfizer dan mitranya di Jerman, BioNTech, tertinggi dari semua kandidat vaksin dalam uji klinis tahap akhir.
Para ahli mengatakan ini adalah pencapaian yang signifikan dalam perlombaan mengakhiri pandemi.
Pfizer mengatakan 170 sukarelawan dalam uji coba yang melibatkan lebih dari 43.000 orang tertular Covid-19, tetapi 162 di antaranya hanya diberi plasebo. Ini berarti, vaksin tersebut 95% efektif. Dari 10 orang yang terjangkit Covid-19 parah, satu orang sudah mendapat vaksin.
“Pertama dalam sejarah umat manusia: kurang dari satu tahun dari kemunculan virus hingga uji klinis skala besar vaksin, terlebih lagi berdasarkan teknik yang sama sekali baru. Hari ini adalah hari yang spesial,” kata ahli biologi di Temple University di Philadelphia Enrico Bucci, dilansir dari Reuters, Rabu, 18 November 2020.
Pfizer berharap komite penasihat vaksin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS meninjau dan mendiskusikan data dalam pertemuan publik yang kemungkinan digelar pada Desember.