ford.jpg
Tekno

Tertunda Lama, Kapal Perang Termahal dalam Sejarah Ini Akhirnya Mampu Bertempur

  • USS Gerald R. Ford, kapal perang paling mahal yang pernah dibuat akhirnya siap untuk tugas tempur.

Tekno

Amirudin Zuhri

JAKARTA-USS Gerald R. Ford, kapal perang paling mahal yang pernah dibuat akhirnya siap untuk tugas tempur. Angkatan Laut Amerika diam-diam menyetujui kemampuan operasi awal kapal induk  ini pada akhir tahun 2021. 

Ini memang menjadi akhir yang tidak biasa untuk proses pengembangan kapal yang mengalami publisitas buruk selama lebih dari setengah dekade. 

Dikutip dari Defense One, Ford akan memulai penyebaran pertamanya akhir tahun 2022 ini. Empat  tahun lebih lambat dari yang direncanakan semula.

Gerald R. Ford adalah yang pertama dari kapal induk kelas Ford. Kelas  tersebut pada akhirnya akan menggantikan kapal induk kelas Nimitz yang digunakan Angkatan Laut Amerika saat ini. 

Sebagai  kapal pertama di kelansya, Gerald R, Ford  mengintegrasikan banyak teknologi baru. Ford dirancang dengan sistem radar  Dual-Band baru,  ketapel peluncuran pesawat baru bertenaga elektromagnetik,  elevator senjata baru,  peralatan penangkap pesawat baru,  dan banyak lagi. 

Hasilnya seharusnya menjadi kapal perang yang sangat efisien yang mampu melakukan lebih banyak serangan mendadak.

Sayangnya banyak peralatan baru mengalami masalah teknis yang serius. Meski akhirnya masalah ini secara bertahap disingkirkan, masalah yang paling luas yakni elevator baru diselesaikan sepenuhnya tahun lalu. Elevator ini vital karena untuk membawa pesawat dan senjata dari hangar ke dek penerbangan kapal. Deklarasi kemampuan operasi awal dilakukan kemungkinan besar setelah masalah elevator ini selesai.

Kemampuan operasi awal atau initial operations capability (IOC) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem senjata baru yang telah disertifikasi dengan tugas tempur tertentu. Itu tidak berarti  sistem telah bisa  melakukan semua tugas tempurnya, tetapi telah dapat melakukan cukup banyak hingga dianggap dapat digunakan untuk pertempuran.

Super carrier  Angkatan Laut Amerika dengan berat 100.000 ton dan  panjang sekitar 300 meter  biasanya membutuhkan waktu lima tahun untuk dibangun. Konstruksi Ford dimulai pada 2009, tetapi kesulitan produksi membuat dia baru akan ditugaskan pada 2017 atau  delapan tahun kemudian. Meskipun telah resmi bertugas, dia tidak akan dapat benar-benar berfungsi sebagai kapal induk yang siap tempur hingga Desember 2021.

Sangat mahal

Menurut  Kongres, USS Ford pada akhirnya menelan biaya US$ 13,3 miliar atau sekitar Rp191 triliun rupiah. Hampir dua kali lipat dari anggaran pertahanan Indonesia selama satu tahun penuuh. Ini menjadikannya sebagai salah satu kapal paling mahal atau bahkan mungkin  kapal  paling mahal yang pernah dibuat. 

Biaya tidak termasuk biaya 70 unit lebih  pesawat yang dibawa Ford. Jumlah ini  mencakup 40 hingga 50 F/A-18E/F Super Hornet dan F-35 Joint Strike Fighter,  lima pesawat serang elektronik EA-18G Growler,  19 helikopter MH-60 Seahawk,  empat pesawat peringatan dini E-2D Hawkeye,  dan dua angkutan kargo MV-22B Osprey. 

Biaya juga  tidak memperhitungkan  untuk armada yang melindungi kapal induk atau yang sering dikenal sebagai kelompok tempur kapal induk. Mereka biasanya terdiri dari kapal penjelajah, kapal perusak,  kapal selam serangan, dan kapal logistik.

Kapal induk kedua USS John F Kennedy saat ini sudah menjalani uji coba. Galangan kapal Huntington Ingalls Industries yang membangun kapal ini juga telah memulai pembangunan kapal induk kelas Ford ketiga, USS Enterprise. 

Enterprise akan menjadi kapal perang kesembilan Angkatan Laut Amerika yang menyandang nama tersebut. Mereka termasuk  kapal induk yang bertugas di Perang Dunia II dan kapal induk bertenaga nuklir pertama di dunia. USS Enterprise diharapkan masuk tugas tahun 2027 hingga 2028. Sementara kapal  induk keempat, USS Doris Miller akan mengikutinya.

Dengan resminya USS Gerald Ford memiliki kemampuan tempur awal, maka US Navy saat ini diperkuat 11 kapal induk dengan 10 di antaranya adalah kelas Nimitz.

Yang tetap menjadi misteri adalah mengapa Angkatan Laut Amerika justru bersikap diam tentang status kemampuan operasi awal Ford. Padahal ini bisa menjadi jawaban dari banyanya berita negative tentang kapal itu sebelumnya.