Terungkap, Ini Alasan Erick Thohir Dorong BUMN dan Anak Usaha IPO di Bursa
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan perusahaan pelat merah dan anak usahanya melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tahun ini. Target ini merupakan salah satu prioritas dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Industri
JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan perusahaan pelat merah dan anak usahanya melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tahun ini. Target ini merupakan salah satu prioritas dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Anak Buah Erick, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkap alasan di baliknya prioritas mengirim perusahaan pelat merah ke bursa. Menurutnya, status perusahaan terbuka membuka kesempatan agar disiplin kinerja BUMN lebih terjaga.
“Bagaimana pun disiplin kinerja itu bakal lebih terjaga dan inovasi tentu akan lebih baik lagi juga,” kata Pahala dalam webinar, Rabu, 14 Juli 2021.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Setidaknya ada 14 BUMN dan anak usaha yang diproyeksikan melakukan IPO pada tahun ini. Jumlah perusahaan pelat merah yang bakal melantai di bursa saham ini melebihi proyeksi awal Kementerian BUMN, yakni 12 perusahaan.
Tidak hanya itu, Pahala menyatakan akses permodalan yang lebih solid ikut melalui IPO bisa ikut mendorong kinerja BUMN. Hal ini, kata Pahala, bisa secara langsung mempengaruhi produktivitas bisnis dari perusahaan pelat merah tersebut.
“Kita akan eksplorasi karena di pasar modal itu membuka akses terhadap permodalan yang lebih baik lagi,” kata Pahala.
Dalam tahap awal, IPO BUMN ini bakal diawali oleh BUMN klaster telekomunikasi, yakni PT Dayamitra Komunikasi dan PT Pertamina Geothermal Energi.
Lebih rinci, 14 BUMN dan anak usaha lainnya yang direncanakan bakal IPO adalah sebagai berikut:
Klaster Kesehatan dan Farmasi
1. PT Bio Farma (Persero)
2. PT Indonesia Health Corporation (IHC)
Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media
3. PT Dayamitra Komunikasi
4. PT Telkom Data Center
Klaster Industri Mineral dan Batu Bara
5. PT Inalum Operating
6. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
7. PT Logam Mulia
Klaster Jasa Keuangan
8. PT EDC and Payment Gateway
Klaster Industri Pangan dan Pupuk
9. PT Pupuk Kalimantan Timur dari tercatat siap IPO.
Klaster Energi dan Migas
10. PT Pertamina International Shipping
11. PT Pertamina Geothermal Energi
12. PT Pertamina Hulu Indonesia
13. PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap
14. PT Pertamina Hilir.