Terus Merangsek, Berapa Luas Wilayah Ukraina yang Kini Dikuasai Rusia?
- Perubahan besar terjadi di wilayah Donetsk. Sementara wilayah pendudukan lainnya hanya mengalami sedikit perubahan. Atau bahkan tidak ada sama sekali perubahan dalam kendali.
Dunia
JAKARTA- Rusia terus bergerak maju dan merebut sejumlah wilayah Ukraina. Pertanyaannya berapa wilayah Ukraina yang kini dikuasai Rusia? Berdasarkan data Wap Mapper, hingga akhir Oktober, Rusia menduduki total 17,95% Ukraina. Ini termasuk Krimea dan wilayah Donetsk dan Luhansk yang diduduki sebelum 2022.
Keberhasilan bersih bagi Rusia selama Oktober mencapai sekitar 538,8 km². Atau bertambah sekitar 0,09 % dari total wilayah Ukraina. Bulan sebelumnya Rusia menguasai lebih dari 467,7 km persegi bulan lalu. Itu berarti pencapaian Oktober 125,87 km persegi lebih banyak dibanding bulan sebelumnya.
Selain merebut wilayah Ukraina, Rusia juga merebut kembali kendali sekitar 85,9 km² wilayah Kursk. “Sehingga total wilayah bersih yang diperoleh Rusia pada bulan Oktober adalah 624,7 km persegi,” tulis Wap Mapper di akun X-nya Minggu 3 November 2024.
Pencapaian Oktober adalah yang terbesar Rusia selama 2024. Dana Wapmapper menunjukkan pada Januari Rusia berhasil merebut wilayah seluas 33,14 km persegi. Sementara pada Februari 137,9, Maret 54,9, April 85,85, Mei 201, Juni 50,04, Juni 50,04, Juli 177,19, Agustus 350, 66, September 467,72 dan Oktober 538,84. Secara umum terlihat kemajuan pesat Rusia mulai terjadi pada Agustus 2024.
- Harga Tiket, Jadwal dan Rute KA Bandara Adi Soemarmo - Madiun
- Multi Origin Go-To-Market, Strategi SIRCLO dalam Atasi Tantangan Logistik E-Commerce Indonesia
- Menkomdigi Tegaskan Konektivitas Digital Harus Berkeadilan
Perubahan besar terjadi di wilayah Donetsk. Rusia seperti diketahui terus berusaha maju menuju kota penting Pokrovks. Sementara wilayah pendudukan lainnya hanya mengalami sedikit perubahan. Atau bahkan tidak ada sama sekali perubahan dalam kendali.
Menuju Pokrovks
Di bagian lain Rusia terus mencoba mencapai Pokrovks. Rusia sepertinya berusaha untuk merebut kota penting ini sebelum musim dingin tiba.
Untuk mencapai tujuan ini Rusia terus maju ke utara dari reruntuhan Vuhledar. Divisi Senapan Motor ke-20 Rusia yang berkekuatan 10.000 orang terlibat pertempuran dengan Brigade Serangan Udara ke-79 Ukraina yang beranggotakan 2.000 orang.
Sasaran Rusia adalah mengusir brigade Ukraina dari desa Illinka. Sekitar 32 km sebelah barat Donetsk. Jika Illinka dan permukiman di sekitarnya jatuh, pasukan Rusia dapat bergerak ke utara dan mengepung garnisun Ukraina di Karakhove. Posisi kunci pertahanan Ukraina di wilayah Donetsk selatan.
Kriegsforscher seorang operator pesawat nirawak dari Brigade Serangan Udara ke-79 Ukraina mengatakan ituasinya hampir kritis. “Posisi kami sedang diserang secara besar-besaran sejak sekitar dua minggu lalu,” katanya dikutip Forbes.
Pasukan Ukraina mengklaim telah melumpuhkan puluhan kendaraan Rusia. Pertama Rusia mengerahkan BMP-3 baru. Saat BMP-3 kendaraan modern mulai habis, BMP-2 dan MT-LB yang lebih tua dikerahkan.
Pembantaian kendaraan di jalan menuju Illinka bahkan telah meningkatkan kerugian Rusia ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Analis Andrew Perpetua menghitung 206 kendaraan Rusia yang hancur, rusak, dan terbengkalai pada hari Sabtu. Sementara pada hari yang sama Ukraina mengalami kerugian 49 kerugian kendaraan.
Tetapi Kremlin telah menemukan strategi yang jitu di saat yang jitu. Dan jelas bersedia menukar kendaraan dan pasukan dengan wilayah.
Strateginya sederhana tetapi efektif. Jurnalis Ukraina Stanislav Aseyev mengatakan Rusia terus berhasil menggunakan taktik kantong. Kemudian mereka melewati posisi Ukraina di tiga sisi dan menyisakan leher sempit untuk mundur. “Akibatnya, bahkan di unit yang siap tempur, kepanikan akan pengepungan muncul. Ini mendorong penarikan pasukan.”
- Saham PANI Emiten Properti Terbesar di BEI, Kira-Kira Tahan Sampai Kapan?
- Solusi Backlog Hunian, Antara Taipan hingga Koperasi Perumahan
- Kronologi Lengkap Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula Tom Lembong
Upaya perang Ukraina tidak akan terbantu oleh fakta bahwa pasukannya tersebar di wilayah timur. Sambil terus berusaha mempertahankan kendali atas wilayah sejauh 270 mil di Oblast Kursk. Wilayah yang menonjol itu diharapkan dapat digunakan Kyiv sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi perdamaian di masa mendatang. Tetapi kini Ukraina berada di bawah tekanan yang meningkat. Tidak hanya dari pasukan Rusia, tetapi juga ribuan bala bantuan Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Ukraina kini tengah berupaya keras membentuk brigade-brigade baru untuk memperkuat garis depan yang rapuh. Namun, brigade-brigade terbaik ini masih dalam tahap pelatihan . Dan belum ada cukup kendaraan modern untuk melengkapi mereka semua.
Paket bantuan Amerika senilai US$425 juta yang diumumkan Pentagon minggu lalu mencakup bom, rudal, peluru artileridan sedikitnya 212 Stryker. Sebagian besar Stryker militer Ukraina sudah berada di Kursk. Tetapi tidak jelas seberapa cepat Stryker baru akan tiba di Ukraina. Yang jelas apa yang akan dilakukan Ukraina dengan kendaraan tersebut.
Setelah dikurangi sekitar dua lusin Stryker yang hilang akibat serangan Rusia, kendaraan tambahan tersebut akan menambah jumlah Stryker Ukraina menjadi hampir 400. Kyiv menugaskan kendaraan seberat 18 ton dan berkapasitas 11 personel itu ke brigade penyerangan udara. Mereka biasanya memperlengkapi tiga batalyon yang masing-masing terdiri dari 31 kendaraan di setiap brigade.
Gelombang Stryker sebelumnya cukup untuk melengkapi Brigade Serangan Udara ke-80 dan ke-82. Keduanya menyumbang batalion untuk invasi Kursk yang dimulai pada awal Agustus. Brigade serangan udara ketiga ke-95 juga berada di Kursk. Tetapi mereka belum memiliki Stryker. Akan masuk akal jika staf umum di Kyiv memprioritaskan Brigade Serangan Udara ke-95 untuk Styker yang akan diterima.