Tesla Jual 75 Persen Bitcoin Milik Perusahaan, Tren Kenaikan Aset Kripto Big Cap Berakhir
- "Alasan kami menjual sebagian besar kepemilikan Bitcoin kami adalah karena kami tidak yakin kapan lockdown COVID-19 di Cina akan dilonggarkan, jadi penting bagi kami untuk memaksimalkan posisi kas," ujar Musk.
Pasar Modal
JAKARTA - Tren kenaikan yang berlangsung selama beberapa hari pada mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) telah berakhir setelah Tesla Motor Inc, melakukan aksi penjualan Bitcoin secara besar-besaran.
Menurut pantauan Coin Market Cap, Kamis, 21 Juli 2022 pukul 11.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mencatat penurunan sebesar 2,92% dan menyentuh harga US$22.737 (Rp340,7 juta dalam asumsi kurs Rp14.984 perdolar Amerika Serikat/AS).
Kemudian, Ethereum (ETH) di peringkat kedua big cap pun terpantau turun dengan persentase 4,87% ke posisi US$1.484 (Rp22,23 juta).
Di peringkat ketiga, Tether (USDT) naik 0,01% ke level US$1 (Rp14.984) sementara USD Coin (USDC) di peringkat keempat mencatat penurunan 0,07% ke harga US$0,9995 (Rp14.976).
Binance Coin (BNB) di peringkat kelima mengalami pelemahan 5,53% ke level US$252,74 (Rp3,78 juta), dan Binance USD (BUSD) yang kembali naik ke peringkat keenam mencatat penurunan 0,15% di posisi US$0,9993 (Rp14.973).
Di peringkat ketujuh, Ripple (XRP) turun 5,75% ke level US$0,3552 (Rp5.322) sementara di peringkat kedelapan, Cardano (ADA) melemah 8,57% ke harga US$0,4807 (Rp7.202).
Selanjutnya, Solana (SOL) di peringkat kesembilan mencatat penurunan 11,22% ke posisi US$40,28 (Rp603.555), dan di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) turun 2,8% ke level US$0,06807 (Rp1.019).
- Lebih Baik dari Prediksi, Netflix Hanya Kehilangan 1 Juta Pelanggan
- Bukan Karena Senjata Canggih, Rusia Tuduh Ukraina Gunakan Pasukan Mutan dari Lab Rahasia
- Sistem Pembayaran Apple Pay Digugat Pengguna Karena Dianggap Curang
Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin dan aset kripto big cap lainnya terus melaju di zona hijau. Namun, tren itu berakhir setelah datang kabar dari perusahaan Tesla milik Elon Musk yang menjual 75% pasokan Bitcoinnya.
Dari hasil penjualan tersebut, Tesla mencatat pemasukan uang fiat senilai US$963 juta (Rp14,43 triliun) ke neraca perusahaan.
"Alasan kami menjual sebagian besar kepemilikan Bitcoin kami adalah karena kami tidak yakin kapan lockdown COVID-19 di Cina akan dilonggarkan, jadi penting bagi kami untuk memaksimalkan posisi kas," ujar Musk dalam perilisan laporan keuangan Tesla kuartal II-2022 pada Rabu, 20 Juli 2022.
- Waspada! Inflasi Dapat Mengancam Tabungan Anda, Ini Penjelasannya
- Unik! Sinar Mas Land Bangun Jalan dari Aspal Campuran Sampah Plastik di BSD City
- Garuda Indonesia Telan Rugi Rp62 Triliun pada 2021
Top Gainers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:
1. Monero (XMR): +0,7% (US$148,16/Rp2,22 juta)
2. Tether (USDT): +0,01% (US$1/Rp14.984)
3. Binance USD (BUSD): +0,15% (US$0,9993/Rp14.973)
4. True USD (TUSD): -0,06% (US$0,999/Rp14.969)
5. USD Coin (USDC): -0,07% (US$0,9995/Rp14.976)
Top Losers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:
1. Flow (FLOW): -14,7% (US$1,76/Rp26.371)
2. Lido DAO (LDO): -14,54% (US$1,42/Rp21.277)
3. Gala (GALA): -14,01% (US$0,05217/Rp781)
4. Polygon (MATIC): -13,96% (US$0,8064/Rp12.083)
5. Arweave (AR): -13,88% (US$13,69/Rp205.130