Tetap Kokoh saat Pandemi, Inilah 10 Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia 2020
JAKARTA – Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan Desember 2020, keseluruhan aset perbankan nasional yang terdiri atas 109 bank mencapai Rp9.177 triliun. Nilai aset tersebut tumbuh 7,18% dari posisi 2019 Rp8.562 triliun. Dari jumlah tersebut, terdapat 10 bank (data bank individual/ bank only) beraset raksasa yang menguasai 74,70% dari total aset perbankan di […]
Korporasi
JAKARTA – Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan Desember 2020, keseluruhan aset perbankan nasional yang terdiri atas 109 bank mencapai Rp9.177 triliun. Nilai aset tersebut tumbuh 7,18% dari posisi 2019 Rp8.562 triliun.
Dari jumlah tersebut, terdapat 10 bank (data bank individual/ bank only) beraset raksasa yang menguasai 74,70% dari total aset perbankan di Tanah Air. Total aset kesepuluh perbankan terbesar di Indonesia nilainya mencapai Rp6.396 triliun hingga akhir 2020.
Sepanjang 2020, empat bank pelat merah atau himpunan bank milik negara (Himbara) masih menempati urutan lima besar dalam deretan 10 bank beraset jumbo.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Apabila ditotal, jumlah aset keempat bank, meliputi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, telah menguasai lebih dari separuh total aset 10 bank, yakni 59,59% atau setara dengan Rp3.809 triliun.
Dari 10 bank dengan nilai aset terbesar, semuanya kompak mengalami pertumbuhan di tengah-tengah resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19. Kendati demikian, 10 bank tersebut mengalami kondisi yang berbeda jika ditelisik berdasarkan penyaluran kredit dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari tabungan, giro, dan deposito.
Secara garis besar, kesepuluh bank didominasi dengan kontraksi penyaluran kredit. Di sisi lain, DPK perbankan kian gemuk akibat fenomena konsumsi masyarakat yang tertahan.
Berikut daftar peringkat 10 bank dengan aset terbesar berdasarkan riset TrenAsia.com terhadap laporan keuangan bank per kuartal IV-2020.
1. BRI
Hingga di masa pandemi tahun lalu, BRI tetap mengukuhkan diri sebagai bank dengan aset terbesar se-Indonesia. Per kuartal IV-2020, BRI mencatat aset bank individual mencapai Rp1.421 triliun, tumbuh 5,80% dibandingkan dengan 2019 Rp1.343 triliun.
Bertambahnya aset BRI tak lepas dari gemuknya DPK tahun lalu senilai Rp1.052 triliun, naik 8,48% dari posisi 2019 Rp969,75 triliun.
Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran kredit tak seciamik DPK. Tahun lalu, penyaluran kredit BRI hanya tumbuh 2,45% menjadi Rp880,68 triliun dari sebelumnya pada 2019 Rp859,57 triliun.
2. Bank Mandiri
Di posisi kedua bank dengan aset terbesar dipegang oleh Bank Mandiri. Hingga kuartal IV-2020, Bank Mandiri mampu menumbuhkan aset hingga 7,10% menjadi Rp1.209 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1.128 triliun.
Tak heran, DPK Bank Mandiri bahkan tumbuh 11,51% menjadi Rp908,95 triliun dari posisi tahunan sebelumnya Rp815,10 triliun. Melimpahnya uang nasabah di bank berlogo pita kuning ini tak diiringi dengan penyaluran kredit yang memuaskan.
Bank Mandiri justru mencatatkan kontraksi tipis 0,03% pada penyaluran kredit menjadi Rp763,60 triliun dari semula Rp792,35 triliun pada 2019.
3. BCA
Satu lagi bank nasional yang mencatatkan nilai aset di atas Rp1.000 triliun adalah PT Bank Central Asia Tbk alias BCA. Bank berkode saham BBCA ini untuk pertama kalinya menyentuh aset Rp1.000 triliun justru di saat pandemi melanda sepanjang 2020.
Tahun lalu, aset BCA melesat 17,45% menjadi RpRp1.056 triliun dari sebelumnya Rp899,03 triliun. kenaikan pertumbuhan aset BCA juga sekaligus menjadi yang paling kencang di antara kesepuluh bank lainnya.
Usut punya usut, aset BCA terdongkrak oleh kian tingginya timbunan DPK perusahaan. BCA mencatat pertumbuhan DPK hingga 19,38% menjadi Rp834,83 triliun dari semula Rp699,30 triliun pada 2019. Sementara penyaluran kredit BCA tumbuh 3,11% menjadi Rp575,64 triliun dari Rp558,25 triliun.
4. BNI
Di antara bank milik negara lainnya, BNI nampaknya yang paling mengalami pukulan berat akibat COVID-19. Setelah laba bersih tersungkur 81,17%, BNI tak banyak mencatatkan pertumbuhan aset. Tahun lalu, aset BNI tumbuh 4,86% menjadi Rp818,22 triliun dibandingkan dengan 2019 Rp780,23 triliun.
Bukan tanpa alasan, di antara gemuknya DPK kesembilan bank lain, BNI malah mencatatkan kontraksi 24,18%. DPK BNI terpantau menyusut menjadi Rp432,93 triliun dari sebelumnya Rp571,07 triliun pada 2019.
Meski begitu, penyaluran kredit BNI masih tumbuh tipis 0,05% menjadi Rp551,78 triliun dari semula Rp522,75 triliun.
5. BTN
Si kecil nan gesit ini tak hanya membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 664,59%, tapi juga berhasil memperkuat aset dengan pertumbuhan mencapai 15,84%. Dengan begitu, BTN berhasil memiliki aset sebesar Rp361,20 triliun, sementara tahun sebelumnya masih berada di posisi Rp Rp311,77 triliun.
Tak hanya itu, BTN juga melaporkan kenaikan DPK sebanyak 23,83% menjadi Rp279,13 triliun dari sebelumnya Rp225,40 triliun. Sedangkan penyaluran kredit BTN tumbuh sedikit 1,22% menjadi Rp235,05 triliun dari sebelumnya Rp232,21 triliun.
6. CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) masih mempertahankan posisinya di peringkat keenam bank dengan aset terbesar. Hingga akhir 2020, aset CIMB Niaga tumbuh 2,28% menjadi Rp278,67 triliun dari sebelumnya Rp272,44 triliun.
Pertumbuhan aset tak lepas dari tumbuhnya DPK sebesar Rp6,02% menjadi Rp207,77 triliun dari sebelumnya Rp195,97 triliun. Di lain sisi, penyaluran kredit kontraksi cukup dalam yakni -11,58% menjadi Rp140 triliun dari tahun sebelumnya Rp158,35 triliun.
7. OCBC NISP
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) yang didirikan di Bandung pada 1941 ini berhasil membukukan total aset Rp206,34 triliun pada kuartal IV-2020. Nilai tersebut tumbuh 14,12% dari posisi 2019 sebesar Rp180,80 triliun.
Adapun DPK OCBC NISP juga bengkak 26,03% menjadi Rp159,08 triliun dari sebelumnya Rp126,03 triliun. Sedangkan penyaluran kredit OCBC NISP harus kontraksi tipis 2,44% menjadi Rp111,15 triliun dari sebelumnya Rp114,96 triliun.
8. Bank Panin
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank mencetak total aset sebesar Rp201,31 triliun pada kuartal IV-2020, naik 5,81% dari total aset per 2019 sebesar Rp190,25 triliun.
Tak kalah dengan bank lainnya, DPK Bank Panin juga berlipat 11,13% menjadi Rp136,41 triliun dari semula Rp122,74 triliun. Sebaliknya, penyaluran kredit Bank Panin tergerus 14,27% menjadi Rp113,58 triliun dibandingkan dengan 2019 Rp132,49 triliun.
9. Bank Danamon
Tahun lalu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) berhasil menggeser posisi PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) dari segi nilai aset. Bank Danamon diketahui mencetak total aset Rp181,18,3 triliun, naik 6,58% dibandingkan dengan akhir 2019 Rp169,98 triliun.
Aset Bank Danamon tak luput dari bertambahnya DPK sebanyak 11,86% menjadi Rp125,13 triliun dari sebelumnya Rp111,86 triliun pada 2019. Sementara penyaluran kredit terkikis 4,06% menjadi Rp102,59 triliun, padahal pada 2019 masih mampu menyalurkan Rp106,94 triliun.
10. Bank BTPN
Di posisi paling bontot tahun lalu diisi oleh Bank BTPN yang turun peringkat dari posisi kesembilan pada awal 2020. Jika dilihat, aset BTPN tumbuh 6,58% menjadi Rp168,17 triliun dari 2019 senilai Rp167,49 triliun.
Bank BTPN juga menghimpun DPK lebih banyak tahun lalu, yakni tumbuh 17,43% alias menjadi bank dengan kenaikan DPK tertinggi setelah BCA. DPK BTPN tahun lalu mencapai Rp91 triliun dari semula Rp77,49 triliun pada 2019.