<p>Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pandangan pemerintah terhadap pandangan fraksi terkait RAPBN 2020-2021 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Tetap Semangat Mbak Sri! Menkeu Bilang Semester I-2021 Tidak Bisa Full Power

  • JAKARTA- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 berada di kisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksikan pemulihan ekonomi pada semester I-2021 tidak bisa full power. “Sebetulnya semester I tahun depan kita tidak bisa asumsikan pemulihan yang full power karena pasti COVID-19 masih menjadi salah satu faktor yang menahan pemulihan,” […]

Industri
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 berada di kisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksikan pemulihan ekonomi pada semester I-2021 tidak bisa full power.

“Sebetulnya semester I tahun depan kita tidak bisa asumsikan pemulihan yang full power karena pasti COVID-19 masih menjadi salah satu faktor yang menahan pemulihan,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu 2 September 2020.

Sri Mulyani menyatakan pemulihan belum dapat optimal pada semester pertama tahun depan karena vaksin baru akan ditemukan dan dilakukan vaksinasi secara luas pada semester kedua 2021. “Semua prediksi mengenai vaksin baru akan ditemukan dan vaksinasi bisa dilakukan secara meluas pada semester kedua,” ujarnya.

Menurutnya, tingginya tingkat pemulihan untuk tahun depan akan sangat bergantung pada penemuan  vaksin dan dilakukannya vaksinasi secara meluas pada semester kedua.

Ia menjelaskan hal itu terjadi karena ketersediaan vaksin COVID-19 memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk dapat beraktivitas normal kembali. “Kalau seandainya vaksinasi sudah bisa dilakukan dan itu akan memberikan confidence,” ujarnya dikutip dari Antara.

Sementara itu pada Selasa 1 September 2019, Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah mengalokasikan anggaran pengadaan vaksin dan imunisasi, sarana dan prasarana, serta laboratorium dan litbang untuk penguatan riset vaksin dalam RAPBN 2021.

Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,7 triliun atau setara dengan 6,2 persen dari belanja negara dalam RAPBN 2021. Upaya pengadaan vaksin direncanakan menggunakan produksi dalam negeri melalui kerja sama termasuk transfer pengetahuan dan teknologi.

Hingga saat ini proses pengadaan vaksin memasuki tahap uji klinis sebelum dapat diproduksi, didistribusi, dan digunakan secara massal.

Proses pengadaan vaksin, vaksinasi, distribusi vaksin, dan penyiapan personel medis akan melibatkan koordinasi serta sinergi antara K/L, BUMN, Pemda, dan swasta.