The Fed Berpotensi Naikkan Suku Bunga hingga 100 Basis Poin, Nilai Kurs Rupiah Diprediksi Sentuh Rp15.000 per Dolar AS
- Mengutip data perdagangan Bloomberg, Selasa, 20 September 2022, nilai kurs rupiah dibuka 5,5 poin di level Rp14.983 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah diprediksi bisa menyentuh kisaran level Rp15.000 perdolar Amerika Serikat (AS) tatkala para pelaku pasar masih menanti kebijakan yang datang dari bank sentral negeri Paman Sam alias The Federal Reserve (The Fed).
Mengutip data perdagangan Bloomberg, Selasa, 20 September 2022, nilai kurs rupiah dibuka 5,5 poin di level Rp14.983 perdolar AS.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan sebelumnya, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.977,5 perdolar AS.
- 5 Start Up Indonesia Raih Penghargaan di Ajang G20, Berikut Profil Singkatnya
- Salurkan Solar Subsidi untuk Nelayan, Erick Thohir: Harganya Cuma Rp6.800 per Liter
- Cihui! Tol Bogor-Sukabumi dan Cimanggis-Cibitung Rampung Akhir 2022, Intip Progresnya
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa nilai kurs rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS karena pelaku pasar yang mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga secara agresif dari The Fed.
Menurut data CME FedWatch Tool, saat ini 34% pelaku pasar memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin.
Sementara itu, sisanya memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin. Meski demikian, para pelaku pasar tampaknya masih melihat kemungkinan yang besar bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS karena antisipasi pasar terhadap kemungkinan bank sentral AS akan terus mendorong kebijakan pengetatan moneter yang agresif untuk menekan inflasi AS ke level target 2%," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 20 September 2022.
Meskipun sentimen yang datang dari penantian The Fed bisa berpengaruh terhadap pergerakan rupiah, namun ada juga sentimen positif yang datang dari penguatan pergerakan indeks saham Asia.
- Pembangunan IKN Dipercepat, Membuat Sektor Properti di Samarinda Akan Lebih Bernilai
- Ramalkan Kehancuran Pasar, Robert Kiyosaki: Saatnya Beralih ke Kripto
- Harga BBM BP AKR Turun, Berikut Daftar Harganya
Menurut Ariston, sebagian pasar tampaknya mengambil peluang saat level indeks sedang rendah. Hal itu pun dinilai Ariston dapat menjaga kekuatan nilai kurs rupiah dalam menghadapi dolar AS yang terus menguat.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp15.000 perdolar AS dengan level support di kisaran Rp14.950 perdolar AS.