<p>Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). / Pixabay</p>
Dunia

The Fed Bisa Mulai Tapering Beli Aset Tahun Ini Rp1.740 Triliun Tiap Bulan

  • The Fed telah berikrar untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level rekor terendah mendekati nol, sambil melanjutkan program pembelian aset, setidaknya saat ini sebesar US$120 miliar setara Rp1.740 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) per bulan.

Dunia

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA - Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat, 27 Agustus 2021, bahwa bisa menjadi tepat bagi bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mulai tapering (pengurangan) pembelian aset tahun ini.

"Pandangan saya adalah bahwa tes progres lebih lanjut yang substansial telah dipenuhi untuk inflasi. Ada juga progres yang jelas menuju lapangan kerja maksimum," kata Powell dalam pidatonya pada Simposium Ekonomi Tahunan Jackson Hole Federal Reserve Bank of Kansas City, dilansir Antara.

The Fed telah berikrar untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level rekor terendah mendekati nol, sambil melanjutkan program pembelian aset, setidaknya saat ini sebesar US$120 miliar setara Rp1.740 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) per bulan sampai "progres lebih lanjut yang substansial" dibuat pada lapangan kerja dan inflasi.

Risalah pertemuan The Fed Juli menunjukkan sebagian besar pejabat Fed mengindikasikan sudah tepat bagi bank sentral itu memulai tapering pembelian aset tahun ini, namun tidak ada keputusan mengenai pembelian aset yang dibuat pada pertemuan itu.

"Saya berpandangan, seperti sebagian besar peserta bahwa jika ekonomi berkembang luas seperti yang diantisipasi, maka bisa jadi tepat untuk mulai mengurangi laju pembelian aset tahun ini," kata Powell.

"Bulan intervensi telah membawa lebih banyak progres dalam bentuk laporan ketenagakerjaan yang kuat pada Juli, namun pada penyebaran lebih lanjut varian Delta. Kami akan berhati-hati menilai data yang masuk dan risiko yang berkembang," katanya menambahkan.

Powell mencatat bahwa pandemi COVID-19 terus mengancam kegiatan ekonomi dan bank sentral AS akan mempelajari lebih lanjut tentang dampak varian Delta.

"Untuk saat ini, saya percaya bahwa kebijakan sudah berada pada posisi yang tepat, seperti biasanya, kami siap untuk menyesuaikan kebijakan yang pas untuk mencapai tujuan kami," katanya.

Ketua Fed juga memperingatkan bahwa pergerakan untuk memulai tapering pembelian aset tidak boleh diinterpretasikan sebagai sinyal bahwa kenaikan suku bunga akan segera menyusul.

"Waktu dan laju pengurangan pembelian aset yang akan datang tidak akan ditujukan untuk membawa sinyal langsung mengenai waktu kenaikan suku bunga, di mana kami telah mengartikulasikan tes yang berbeda dan secara substansial lebih ketat," kata Powell. Ia menambahkan pihaknya memiliki banyak perangkat untuk menutupi guna mencapai pekerjaan yang maksimum.

Kepala Ekonom di perusahaan akuntansi dan konsultan RSM US LLP, Joseph Brusuelas, mengatakan pada hari Jumat bahwa pidato Powell menegaskan kembali ekspektasi pasar dari pengumuman November tentang tapering sambil tetap mempertahankan fleksibilitas di tengah risiko terkait varian Delta.

"Ini membuat The Fed dalam mode wait and see pada pertemuan kebijakan September mereka. Mereka bisa saja berada di jalur yang lebih lama dari yang diperkirakan banyak orang, tergantung kerusakan yang dipicu oleh varian Delta dan progres penyerapan vaksin," ujar Diane Swonk, Kepala Ekonom Grant Thornton, sebuah kantor akuntan besar.