The Fed: Butuh Kebijakan Restriktif untuk Capai Inflasi 2 Persen
- Pejabat Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat (AS) mengatakan kebijakan moneter perlu tetap restriktif untuk beberapa waktu agar dapat menurunkan inflasi kembali ke target 2% yang diinginkan.
Dunia
JAKARTA - Pejabat Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat (AS) mengatakan kebijakan moneter perlu tetap restriktif untuk beberapa waktu agar dapat menurunkan inflasi kembali ke target 2% yang diinginkan.
Namun, kesatuan pandangan mereka terhadap frase tersebut menyembunyikan perdebatan yang masih berlanjut mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya tahun ini, dikutip dari Reuters, Selasa 3 Oktober 2023.
“Saya tetap bersedia mendukung kenaikan tingkat suku bunga federal funds di pertemuan mendatang jika data yang masuk menunjukkan kemajuan dalam mengendalikan inflasi telah terhenti atau terlalu lambat untuk membawa inflasi mencapai 2% dengan tepat,” ujar Gubernur Fed Michelle Bowman.
- Pembaruan Google Play Store 37.7.22 Apk Meluncur ke Perangkat Android, Apa Bedanya?
- BCA, Mandiri, BRI dan BNI Masuk Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank, Ini Penjelasan BEI
- Masuk Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank, Saham-Saham Perbankan Ini Menguat
Meskipun telah terjadi kemajuan yang cukup signifikan, Bowman menilai inflasi tetap terlalu tinggi. “Saya berharap kemungkinan akan sesuai bagi Fed untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan menahannya pada tingkat yang restriktif untuk beberapa waktu,” ujar dia.
Inflasi, yang diukur oleh indeks harga konsumen, turun dari sekitar 9% tahun lalu menjadi sekitar 3,7% pada pembacaan terakhir, yang setidaknya sebagian di antaranya disebabkan kenaikan suku bunga sebesar 5,25% poin oleh Fed dalam 18 bulan terakhir. The Fed menargetkan inflasi sebesar 2%.
Mengingat kemajuan itu, gubernur bank sentral AS bulan lalu memutuskan untuk mempertahankan tingkat kebijakan di kisaran 5,25%-5,50% saat ini, meskipun sebagian besar dari mereka mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga lainnya kemungkinan diperlukan sebelum akhir tahun.
Berbicara dalam acara terpisah di New York pada hari Senin, Wakil Ketua Fed Bidang Pengawasan Michael Barr menilai tingkat suku bunga saat ini telah mencapai tingkat yang cukup restriktif atau sangat mendekati tingkat tersebut.
“Dalam pandangan saya, pertanyaan paling penting pada saat ini bukanlah apakah kenaikan suku bunga tambahan diperlukan tahun ini atau tidak, melainkan seberapa lama kita perlu menjaga suku bunga pada tingkat yang cukup restriktif untuk mencapai tujuan, “Saya memperkirakan ini akan memerlukan waktu yang cukup lama," kata Barr.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kebijakan yang restriktif akan diperlukan untuk beberapa waktu. Hal senada diungkapkan kepala New York Fed yang berpengaruh, John Williams.
Pemimpin The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pekerjaan Fed kemungkinan belum selesai. “Saya menduga kita mungkin perlu menaikkan suku bunga fed funds sekali lagi tahun ini dan kemudian menahannya di sana selama beberapa waktu," ujarnya.
Dia beralasan butuh lebih banyak informasi tentang perkembangan ekonomi dan menilai dampak dari pengetatan kondisi keuangan yang telah terjadi. Proyeksi Fed yang dipublikasikan bulan lalu menunjukkan adanya perbedaan pandangan.
Meski demikian, secara keseluruhan mereka mengharapkan lebih sedikit pemotongan suku bunga tahun depan dibandingkan dengan yang mereka harapkan pada bulan Juni. Hanya beberapa yang mengharapkan suku bunga pada akhir tahun 2024 akan lebih tinggi dari 5%, dengan 9 dari 19 pembuat kebijakan mengharapkan suku bunga akan lebih rendah.
Proyeksi yang sama dari Fed juga menunjukkan pembuat kebijakan mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan pasar kerja yang lebih kuat dibandingkan dengan yang mereka harapkan hanya tiga bulan sebelumnya. Namun, mereka hanya melakukan penyesuaian kecil pada proyeksi mereka untuk inflasi.
“Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan memiliki jalur suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Presiden Fed Richmond Thomas Barkin.