Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Hari ini (17/3) IHSG dibuka menguat 49,65 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.615,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,87 poin atau 1,09 persen ke posisi 917,3. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

The Fed dan BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga, Saham Bank Ini Bisa Disimak

  • JP Morgan Sekuritas dalam riset terbarunya mencantumkan beberapa saham bank sebagai top picks, seiring dengan pelebaran ruang penurunan suku bunga.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Peluang penurunan suku bunga The Fed semakin terbuka seiring dengan moderatnya laju inflasi AS pada Juli 2024 dan penurunan inflasi tahunan. Dalam konteks ini, ekspektasi untuk penurunan BI Rate juga meningkat, sejalan dengan perbaikan kondisi pasar keuangan global. 

Namun, bagaimana prospek saham perbankan di tengah kemungkinan penurunan suku bunga ini? Tim analis JP Morgan Sekuritas dalam riset terbarunya mencantumkan beberapa saham bank sebagai top picks, seiring dengan pelebaran ruang penurunan suku bunga. 

JP Morgan menilai Indonesia akan menjadi salah satu negara emerging market yang diuntungkan dari pemangkasan suku bunga The Fed. “(JP Morgan) memprediksi penurunan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin (bps) pada September dan 50 bps lagi pada November," jelasnya dalam riset dikutip pada Rabu, 21 Agustus 2024. 

Selanjutnya, BI diprediksi akan memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 50 bps pada periode September hingga Desember tahun ini, dan kemungkinan akan melakukan penurunan tambahan 50 bps pada semester I0-2025.

Menyikapi itu, JP Morgan lebih memilih sektor perbankan dan properti di tengah potensi pemangkasan suku bunga acuan, mengingat sektor otomotif dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat di pasar kendaraan roda empat. 

Beberapa saham perbankan yang menjadi top picks JP Morgan mencakup PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Meski diperkirakan bahwa margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebagian besar bank di Indonesia tidak akan mengalami kenaikan saat terjadi pemangkasan bunga, kondisi perbaikan likuiditas dan arus modal diharapkan dapat menguntungkan sektor perbankan.

JP Morgan juga menilai BBRI sebagai salah satu bank yang berpotensi mengalami perbaikan margin, berkat porsi tertinggi dari komposisi fixed loan yield yang berasal dari segmen mikro, yang diuntungkan oleh penurunan biaya dana (cost of fund).

Selain itu, JP Morgan meyakini bahwa aset berjangka panjang, seperti perusahaan berbasis internet dan bank digital, akan mendapatkan manfaat dari tren suku bunga yang lebih rendah. GOTO dan ARTO menjadi pilihan mereka dalam kategori ini.

Selain sektor perbankan dan perusahaan berbasis digital, JP Morgan juga meyakini bahwa sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, properti, dan otomotif, akan mendapatkan manfaat dari kebijakan pelonggaran moneter ini.