The Fed Kurangi Portofolio Korporasi, Suku Bunga Acuan Ditaksir Mentok di Level 3,5 Persen
Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed mengumumkan untuk mulai menjual portofolio dari the Secondary Market Corporate Credit Facility (SMCCF).
Pasar Modal
JAKARTA – Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed mengumumkan untuk mulai menjual portofolio dari the Secondary Market Corporate Credit Facility (SMCCF).
Kebijakan ini dilatari ketersediaan likuiditas bagi korporasi berkurang di saat korporasi sangat membutuhkan sumber dana pembiayaan yang cukup besar ketika krisis ekonomi terjadi.
Maka dari itu, kebijakan itu guna mendukung kredit para pemberi kerja dengan menyediakan likuiditas melalui pembelian portofolio korporasi di pasar sekunder.
Melihat perkembangan pemulihan kondisi ekonomi AS saat ini yang lebih cepat daripada perkiraan sebelumnya, The Fed memutuskan untuk menjual portofolio tersebut secara bertahap guna meminimalisir dampak buruk dari tingginya likuiditas yang tersedia di sistem keuangan terhadap risiko naiknya inflasi.
Pengurangan kepemilikan portofolio korporasi memberikan sinyal bahwa The Fed telah melihat pemulihan ekonomi AS kian membaik. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa The Fed akan menormalisasi kebijakan moneter lebih cepat daripada perkiraan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Kaitannya dengan Indonesia, Office of Chief Economist Bank Mandiri melihat risiko normalisasi kebijakan moneter AS yang lebih cepat akan mempersempit ruang pemotongan suku bunga acuan lanjutan.
Selain itu, dari dalam negeri inflasi dan defisit neraca transaksi berjalan diprediksi akan naik seiring dengan pemulihan ekonomi.
“Dengan demikian, kami melihat BI-7DRRR akan tetap sebesar 3,50% sampai dengan akhir 2021,” tulis riset Bank Mandiri, Selasa 8 Juni 2021. (RCS)