The Fed Naikkan Suku Bunga, Nilai Kurs Rupiah Berpotensi Tembus Rp15.700 per Dolar AS
- Mengutip data perdagangan Bloomberg, nilai kurs rupiah dibuka melemah 8,5 poin di level Rp15.655 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi tembus level Rp15.700 perdolar Amerika Serikat (AS) setelah bank sentral The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga.
Mengutip data perdagangan Bloomberg, nilai kurs rupiah dibuka melemah 8,5 poin di level Rp15.655 perdolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 2 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp15.646,5 perdolar AS.
- Turut Kembangkan Wisata Kota Tua, Gajah Mada Plaza Hadirkan New Food Court Dengan Nuansa Pecinan
- Gelar Rights Issue, Solusi Sinergi (WIFI) Siap Terbitkan 205 Juta Lembar Saham
- Bangkit Dari Kubur, Nilai DogeCoin Meroket 100 Persen Sejak Elon Musk Beli Twitter
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, mata uang rupiah berpotensi melemah setelah The Fed kembali menaikkan suku bunga.
Pada gilirannya, langkah yang ditempuh The Fed itu mendorong para pelaku pasar untuk mengalokasikan dananya di dolar AS.
"Rupiah masih berpotensi melemah dengan kenaikan kembali tingkat suku bunga acuan The Fed sebesar 75 basis poin menjadi 3,75%-4%," kata Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 3 November 2022.
- Kuartal III-2022, BFI Finance Torehkan Laba Rp1,3 Triliun
- Anak Usaha ASSA (AnterAja) Disuntik Danamon Rp270 Miliar
- Pesawat Bertenaga Nuklir Bukan Lagi Sekadar Fiksi
Ariston menambahkan, bank sentral AS masih berkomitmen untuk menurunkan tingkat inflasi ke level 2%.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada dini hari jam setempat tadi bahwa pihaknya belum melihat inflasi AS turun ke target yang diinginkan.
Menurut Ariston, nilai kurs rupiah hari ini berpotensi untuk melemah ke sekitar Rp15.700 perdolar AS.
"Potensi pelemahan Rp15.700 dengan potensi penguatan ke arah Rp15.600-Rp15.580," ujar Ariston.