The Fed Nyatakan Komitmen Pengetatan Moneter, Aset-Aset Kripto Big Cap Langsung Lesu
- Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, harga aset-aset kripto big cap lainnya mencatat penurunan karena para investor dihinggapi keraguan setelah The Fed mengeluarkan risalahnya pada dini hari 18 Agustus 2022.
Pasar Modal
JAKARTA - Aset-aset kripto berkapitalisasi pasar (big cap) tampak lesu menurut pantauan Coin Market Cap, Kamis, 18 Agustus 2022 pukul 12.40 WIB, setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) menyatakan komitmen mereka dalam pengetatan kebijakan moneter lewat kenaikan suku bunga acuan.
Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin (BTC) terpantau menurun 2,8% ke posisi harga US$23.460 atau setara dengan Rp346,43 juta dalam asumsi kurs Rp14.767 perdolar AS.
Kemudian, Ethereum (ETH) di peringkat kedua big cap juga terpantau melemah dengan persentase 3,29% ke level US$1.851 (Rp27,33 juta).
Di peringkat ketiga dan keempat, Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) stagnan di posisi US$1.
Binance Coin (BNB) di peringkat kelima mencatat penurunan 4,48% ke level US$307,48 (Rp4,54 juta), dan di peringkat keenam, Ripple (XRP) turun 3,15% ke harga US$0,376 (Rp5.552).
Di peringkat ketujuh, Binance USD (BUSD) melemah 0,01% namun masih menempati posisi wajar stablecoin di US$1 (Rp14.767) sementara Cardano (ADA) di peringkat kesembilan mencatat penurunan 6,49% ke level US$0,5401 (Rp7.975).
Selanjutnya, Solana (SOL) di peringkat kesembilan mengalami penurunan 7,63% ke level US$40,88 (Rp603.674), dan di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) menurun 6,74% ke posisi harga US$0,08109 (Rp1.197).
- Semarak HUT ke-77 RI, Makan di 5 Tempat Ini Cuma Rp17 Ribu Aja!
- Fuso Perkenalkan Kendaraan Niaga Listrik Pertama di Indonesia
- Efek Konflik Rusia-Ukraina, Jokowi Wanti-Wanti Ekonomi Global Bergejolak
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, harga aset-aset kripto big cap lainnya mencatat penurunan karena para investor dihinggapi keraguan setelah The Fed mengeluarkan risalahnya pada dini hari 18 Agustus 2022.
"Market dihantam sentimen negatif dari risalah komite pasar terbuka federal bank sentral AS, The Fed, yang tidak sesuai ekspetasi. Awalnya, investor berharap The Fed akan menulis soal pelonggaran kebijakan moneter di dalam risalah tersebut. Namun, isinya sedikit berbeda dan membuat investor khawatir," ujar Afid dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 18 Agustus 2022.
Dalam risalah yang diterbitkan The Fed, diungkapkan bahwa bank sentral AS akan terus mendukung kenaikan suku bunga acuan sampai tingkat tertentu karena para pemangku kepentingan berharap inflasi dapat menurun secara drastis.
Menurut Afid, pernyataan itu membuat selera investor menurun karena The Fed memberikan sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga turun sampai inflasi mencapai level 2%.
"Artinya, ada kemungkinan suku bunga akan digenjot lebih tinggi bila situasi ekonomi AS tak kunjung membaik," tutur Afid.
- Inflasi AS Turun dan Harga Minyak yang Terungkit Dorong Penguatan Rupiah hingga 105 Poin
- Terkuaknya Misteri Bola Api Hijau yang Tampak di Langit Selandia Baru
- Minta Subsidi Rp13 Triliun Untuk Starlink, Elon Musk Pulang dengan Tangan Hampa
Top Gainers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:
1. Celcius (CEL): +12,36% (US$2,79/Rp41.119)
2. Chiliz (CHZ): +6,29% (US$0,2151/Rp3.176)
3. Cosmos (ATOM): +2,12% (US$11,97/Rp176.760)
4. Monero (XMR): +0,28% (US$168,12/Rp2,48 juta)
5. USDD (USDD): +0,06% (US$0,9995/Rp14.759)
Top Losers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:
1. EOS (EOS): -11,93% (US$1,44/Rp21.264)
2. Mina (MINA): -9,62% (US$0,7762/Rp11.462)
3. Loopring (LRC): -9,15% (US$0,4246/Rp6.270)
4. Curve DAO Token (CRV): -9,14% (US$1,2/Rp17.720)
5. Gala (GALA): -9,13% (US$0,06278/Rp927)