The Fed Perketat Kebijakan Moneter, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.895 per Dolar AS
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 8 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 18 poin di posisi Rp14.895 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah 17 poin setelah naiknya suku bunga bank sentral Kanada meningkatkan potensi pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut dari The Federal Reserve (The Fed).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 8 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 18 poin di posisi Rp14.895 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 7 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 18 poin di level Rp14.877 per-dolar AS.
- Makin Canggih! Apple Disebut Akan Hadirkan Layanan Pelacak Emosi dan Pelatihan Kesehatan
- Rusia Tuduh Jet Tempur F-16 Milik AS Bawa Senjata Nuklir Jika Dikirim ke Ukraina
- Heboh Porsi Saham Publik Vale Indonesia (INCO) Masuk ke Asing, Benarkah?
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ekspektasi suku bunga tinggi The Fed kembali tumbuh karena kenaikan suku bunga yang mengejutkan dari Bank of Canada.
"The Fed akan melihat harga konsumen terbaru sebelum membuat keputusan tentang suku bunga, dan setiap kenaikan dari angka tahunan 4,9% di bulan Mei kemungkinan akan memperkuat kenaikan lainnya," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 8 Juni 2023.
Sementara itu, petinggi dari bank sentral Eropa pada hari Rabu mengeluarkan komentar bernada hawkish dan mendorong prediksi kenaikan suku bunga yang akan terjadi dan suku bunga tinggi diperkirakan akan ditahan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tidak hanya itu, faktor lainnya yang memperkuat dolar AS dan menekan rupiah adalah ekspor China yang anjlok lebih dalam dari ekspektasi.
Di tengah berseliwerannya variabel-variabel yang disebutkan di atas, Organization for Economic Development (OECD) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5% untuk tahun 2023.
Dalam laporan terbarunya, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 berada di level 4,7% dan 5,1% pada 2024.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Jumat, 9 Juni 2023, nilai kurs rupiah berpotensi ditutup melemah di rentang Rp14.870-Rp14.950 per-dolar AS.