<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

The Fed Tegas Tidak Akan Melunak dalam Melawan Inflasi, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Melemah Lagi

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 14 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 24 poin di posisi Rp15.519 perdolar AS.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah lagi setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) menyatakan pihaknya tidak akan melunak dalam perjuangan melawan inflasi.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 14 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 24 poin di posisi Rp15.519 perdolar AS.

Sebelumnya, nilai kurs rupiah pada pagi tadi masih dibuka menguat 18 poin di level Rp15.477 perdolar AS sementara pada perdagangan Jumat, 11 November 2022, mata uang garuda ditutup menguat di posisi Rp15.495 perdolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, tampaknya para pelaku pasar berpikir bahwa aksi jual dolar AS mereka pada minggu lalu merupakan sesuatu yang berlebihan.

Pasalnya, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa bank sentral akan terus berkomitmen untuk melawan inflasi.

"Dolar AS stabil pada hari Senin setelah Gubernur Ged Christopher Waller mengatakan bank sentral tidak akan melunakkan perjuangannya melawan inflasi, yang membuat beberapa investor berpikir bahwa aksi jual tajam minggu lalu mungkin berlebihan," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 14 November 2022.

Pada Kamis lalu, data yang dirilis AS menunjukkan bahwa inflasi di negeri Paman Sam pada periode Oktober 2022 tercatat naik 7,7% secara year-on-year (yoy), yang mana kenaikannya merupakan yang terendah sejak Januari tahun ini.

Kenaikan inflasi AS yang melambat pun berdampak positif pada rupiah yang sempat menguat hingga 198 poin pada perdagangan akhir pekan.

Namun, pada Minggu, 13 November 2022, Waller menegaskan bahwa data inflasi tersebut hanyalah satu dari sekian data yang dijadikan acuan, dan masih diperlukan acuan lainnya untuk meyakinkan bahwa inflasi benar-benar melambat.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Selasa, 15 November 2022, nilai kurs rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp15.500 - Rp15.550 perdolar AS.