The Heritage Palace Bakal Ditutup Permanen, Begini Sejarah Bangunannya
Destinasi & Kuliner

The Heritage Palace Ditutup Permanen Mulai Besok, Begini Sejarah Bangunannya

  • Destinasi wisata The Heritage Palace yang berada di Kabupaten Sukoharjo dikabarkan akan ditutup permanen mulai tanggal 26 Februari 2024 ini. Adapun manajemen menyebut kemungkinan pembukaan kembali destinasi wisata tersebut dengan manajemen yang berbeda.

Destinasi & Kuliner

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Destinasi wisata The Heritage Palace yang berada di Kabupaten Sukoharjo dikabarkan akan ditutup permanen mulai tanggal 26 Februari 2024 ini. Adapun manajemen menyebut kemungkinan pembukaan kembali destinasi wisata tersebut dengan manajemen yang berbeda.

Hal ini sebagaimana diumumkan manajemen dalam postingan instagram terbaru pada Selasa, 20 Februari 2024 melalui akun @theheritagepalace.

“𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 𝟐𝟔 𝐅𝐞𝐛𝐫𝐮𝐚𝐫𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟒, 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐰𝐢𝐬𝐚𝐭𝐚 𝐓𝐡𝐞 𝐇𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐠𝐞 𝐏𝐚𝐥𝐚𝐜𝐞 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐔𝐓𝐔𝐏 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐏𝐄𝐑𝐌𝐀𝐍𝐄𝐍. 𝐊𝐚𝐦𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐨𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 seperti biasa hanya 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝟐𝟓 𝐅𝐞𝐛𝐫𝐮𝐚𝐫𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟒,” tulis manajemen. 

“Kami segenap staff dan management mengucapkan terima kasih kepada semua biro, pengunjung dan stake holder Pariwisata Indonesia atas segala support dan kerja sama yang sudah terjalin dan ikut meramaikan tempat kami sampai hari ini,” lanjutnya. 

Dikutip TrenAsia.com dari sebuah sumber, penutupan ini dilakukan karena sewa kontrak di lokasi yang telah habis dan tidak diperpanjang. 

The Heritage Palace memiliki gaya dan arsitektur yang kental dengan nuansa Eropa. Hal ini membuat pengunjung seolah-olah tengah berada di Romawi, Italia. 

Pernah viral pada masanya, berikut sejarah bangunan The Heritage Palace 

Sejarah The Heritage Palace 

The Heritage Palace awalnya adalah bagian dari sejarah Pabrik Gula Gembongan. Pabrik gula Belanda ini telah berdiri sejak tahun 1899. 

Dahulunya, Pabrik Gula Gembongan bukan sekadar pabrik biasa, melainkan perusahaan yang maju dengan lahan yang luas. Pada tahun 1920, pemiliknya mengambil keputusan besar dengan merombak bangunan pabrik menjadi struktur megah bergaya Eropa yang seperti istana.

Awalnya hanya sebuah pabrik, kini bangunan ini telah menjadi sebuah monumen arsitektural yang mencerminkan kemegahan dan gaya. Kisahnya tidak berhenti pada puncak kejayaannya. Setelah berganti kepemilikan pada tahun 1934 kepada PTPN pasca-kemerdekaan Indonesia, bangunan ini mengalami berbagai perubahan kepemilikan.

Pada tahun 1968, PT Karep Bojonegoro mengambil alih dan mengubahnya menjadi gudang tembakau, menambahkan babak baru dalam sejarahnya. Sebelum menjadi The Heritage Palace pada tahun 2018, bangunan ini bahkan digunakan sebagai percetakan. 

Transformasinya dari satu fungsi ke fungsi lain mencerminkan ketahanannya terhadap perubahan zaman, menunjukkan sejarahnya sebagai bukti keteguhan dan adaptabilitas.

Difungsikan Sebagai Destinasi Wisata yang Cantik 

Kini, bangunan megah Pabrik Gula Gembongan berubah menjadi The Heritage Palace setelah melalui berbagai kepemilikan dan perubahan fungsi. 

Diresmikan pada 9 Juni 2018, tempat ini segera menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Keindahan arsitektur istana, dipadukan dengan atmosfer sejarah, menjadikan The Heritage Palace sebagai destinasi wisata kelas atas di sekitar Solo.

Selain menjadi saksi bisu sejarah, The Heritage Palace juga menjadi favorit para pecinta fotografi dan konten kreatif. Berbagai spot foto menarik membuat pengunjung selalu ingin berfoto dan membagikannya di Instagram.

Pengunjung dari berbagai daerah sering memanfaatkan keindahan arsitektur bangunan ini sebagai latar belakang untuk foto, video, dan konten visual lainnya. Keberadaannya sebagai situs cagar budaya semakin menambah nilai estetika dan historis dalam setiap langkah pengunjung.

The Heritage Palace buka setiap hari dari jam 09.00 hingga 18.00, dengan penjualan tiket yang ditutup pada jam 16.30. Pengunjung dapat menikmati jajanan khas Solo dengan harga terjangkau. Untuk masuk dan menikmati wisata di The Heritage Palace, pengunjung akan dikenai biaya tiket reguler sebesar Rp 25.000. Tiket terusan juga tersedia dengan harga Rp 55.000 pada hari kerja dan Rp 65.000 pada hari libur.