Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Tidak Ekonomis, Pelabuhan di Bangka Belitung akan Dilakukan Penataan

  • (Kemenhub) akan melakukan penataan di beberapa pelabuhan yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk meningkatkan produktivitas sehingga memperlancar mobilitas barang dan jasa.
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan penataan di beberapa pelabuhan yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan sehingga memperlancar mobilitas barang dan jasa. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, di Pulau Bangka terdapat sejumlah pelabuhan untuk barang maupun penumpang seperti Pelabuhan Penyeberangan Sadai, Pelabuhan Tanjung Ular, Pelabuhan Belinyu, dan Pangkal Balam. 

"Kami bersama pemerintah daerah (Pemda) akan mengidentifikasi kembali pelabuhan yang akan dikembangkan, karena kebanyakan pelabuhan tidak ekonomis. Berbeda kalau fokus mengembangkan di satu tempat tertentu akan memberikan hasil yang positif," kata Budi dalam keterangan resmi, Minggu, 3 Juli 2022. 

Nantinya upaya yang dilakukan agar pelabuhan lebih produktif lagi dengan melakukan kerja sama pengelolaan dan pengembangannya bersama pihak swasta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara business to business (B to B). 

Untuk diketahui, salah satu pelabuhan yang ada di Pulau Bangka Belitung ialah Pelabuhan Sadai di Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan. Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Bangka dan Belitung.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melayani rute penyeberangan kapal Ro-Ro dari Pelabuhan Sadai ke Pelabuhan Tanjung Rhu di Belitung maupun sebaliknya yang ditempuh kurang lebih 12 jam.

Kapal yang melayani rute tersebut yakni KMP Gorare yang mampu mengangkut sekitar 80 penumpang dan 14 kendaraan. Kemudian KMP Menumbing Raya berkapasitas 150 orang dan 20 kendaraan. 

Selanjutnya ada Pelabuhan Tanjung Ular berada di Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat yang saat ini masih dalam proses pembangunan. 

Progres pembangunan pelabuhan ini mencapai 94% dengan memiliki dermaga 80X10 meter (m) yang ditarget dapat selesai pada akhir 2022.