Tidak Perlu Panik, Begini Cara Pertamina Amankan Pasokan Minyak
JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Liquefied Petroleum Gas (LPG). Terkait insiden kebakaran tangki minyak di Balongan, ia memastikan pasokan tetap aman. “Layanan kami tetap dalam posisi normal. Masyarakat tidak perlu panik karena stok masih cukup,” ungkapnya dalam konferensi […]
Nasional
JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Liquefied Petroleum Gas (LPG). Terkait insiden kebakaran tangki minyak di Balongan, ia memastikan pasokan tetap aman.
“Layanan kami tetap dalam posisi normal. Masyarakat tidak perlu panik karena stok masih cukup,” ungkapnya dalam konferensi daring, Senin, 29 Maret 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Pihaknya tetap melakukan monitoring Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di setiap wilayah. Bahkan, perusahaan juga mengaku siaga untuk memenuhi stok jelang Ramadan.
CEO Commercial and Trading Subholding Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan, saat ini stok LPG secara nasional masih cukup untuk 17 hari ke depan.
“Normalnya, penggunaan rata-rata LPG itu untuk 16-17 hari. Artinya, stok kita masih aman,” ujarnya.
Selama ini, kata dia, ada tiga bandara yang disupply dari Kilang Balongan, yakni Husein Sastranegara di Bandung, Ahmad Yani di Semarang, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta.
Nantinya, pasokan alternatif akan didatangkan dari Bandara Soekarno Hatta. Di wilayah Jakarta, ia menjelaskan, pengaturan pola distribusi dilakukan di Plumpang, Jakarta Utara.
Demikian juga untuk wilayah Cikampek, perseroan akan mengoordinasikan dengan sejumlah jetty di balongan yang tidak terdampak.
Adapun untuk stok gasoline, saat ini yang tersedia sebesar 10,5 juta barel. Jumlah tersebut dikatakan cukup sampai bulan depan karena pemakaianper hari secara nasional sebesar 62.500 kiloliter (kl).
Kemudian produk solar, kertersediaannya sebesar 8,8 juta barel untuk 20 hari ke depan, serta produk Avtur sebesar 3,2 juta barel untuk 74 hari ke depan.
Dalam pola supply, perusahaan pelat merah ini mengaku punya skenario emergency sehingga produk dari kilang-kilang lain bisa dioptimalkan untuk menyalurkan pasokan ke lokasi yang membutuhkan.