Tidak Sebebas Dulu, Elon Musk Kini Minta Pengguna Sign In Setiap Ingin Melihat Tweet di Twitter
- Simak penjelasan mengenai keputusan Elon Musk yang kini mewajibkan pengguna untuk sign in atau masuk terlebih dahulu ketika ingin melihat suatu tweet di Twitter.
Tekno
JAKARTA - Twitter adalah media sosial yang cukup populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini karena Twitter memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mendapatkan informasi dengan cepat.
Namun tampaknya sejak Elon Musk mengambil alih platform media sosial tersebut, twitter mengalami beberapa perubahan. Beberapa perubahan di antaranya yaitu termasuk langganan berbayar dan two factor authentication bagi pelanggan berbayar.
Seolah tidak cukup sampai di situ, Twitter kini juga telah membawa perubahan lain yang mungkin berdampak besar pada pengguna. Perusahaan media sosial tersebut mewajibkan pengguna untuk masuk ke akun jika mereka ingin mengakses tweet di platform Twitter.
- Terjerat Pinjol Ilegal? Ini 5 Cara Mengatasinya dengan Aman
- Ocean Gate Resmi Menangguhkan Seluruh Operasinya
- Hipmi Sebut IMF Harus Objektif Terhadap Kebijakan Hilirisasi Indonesia
Sebelumnya, pengguna masih mendapatkan akses melihat tweet meski mereka belum masuk atau sign in ke akun Twitter mereka. Namun ke depannya, pengguna yang mencoba melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar akun (sign up) atau masuk (sign in) ke akun yang ada untuk dapat mengakses tweet. Elon Musk menyebut perubahan ini sebagai tindakan darurat sementara.
Alasan Elon Musk Minta Pengguna Sign In untuk Melihat Tweet di Twitter
Elon Musk mengatakan bahwa data Twitter sedang di-scrapped dan memengaruhi pengalaman pengguna.
“Beberapa ratus organisasi (mungkin lebih) mengorek data Twitter dengan sangat agresif, sampai pada titik di mana hal tersebut memengaruhi pengalaman pengguna yang sebenarnya,” jelas Elon Musk pada tweet yang dikutip pada Selasa, 4 Juli 2023.
Tweet yang Disematkan Ikut Terpengaruh
Kebijakan yang diterapkan oleh Elon Musk ini tidak hanya memblokir akses tidak terbatas kepada pengguna tapi juga melarang tweet ditampilkan di sebagian besar aplikasi obrolan tempat tweet tersebut disematkan.
Meski begitu, Elon Musk menjelaskan bahwa kebijakan tersebut akan segera dibuka dan tindakan drastis dan langsung dilakukan ini diperlukan karena tingkat scraping data yang ekstrem.
Elon Musk mengatakan bahwa hampir setiap perusahaan yang menggunakan layanan AI atau kecerdasan buatan mulai dari perusahaan rintisan atau startup hingga beberapa perusahaan terbesar ikut mengorek atau melakukan scraping sejumlah besar data. Ia merasa bahwa agak menyakitkan jika harus membawa sejumlah besar server online dalam keadaan darurat hanya untuk memfasilitasi beberapa penilaian AI yang keterlaluan.
Langkah ini diyakini sebagai cara yang tepat untuk mempersulit scrapers, seperti plugin penelusuran web ChatGPT untuk mengambil data Twitter. Elon Musk sebelumnya juga sempat menyatakan ketidaksukaannya pada perusahaan kecerdasan buatan seperti pembuat ChatGPT OpenAI, yang menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.
Bahkan, sebelumnya Elon Musk mengatakan akan mengambil tindakan hukum bagi pihak yang mencuri data mereka dan berharap untuk melihat pencuri tersebut di pengadilan, 2 sampai 3 tahun dari sekarang.
- 3 Pelajaran Berharga dari Buku The Art of Thinking Clearly
- Mengenal Yandex, Mesin Pencari Asal Rusia Pesaing Google dan Bing
- 6 Strategi Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak
Itu tadi penjelasan mengenai keputusan Elon Musk yang kini mewajibkan pengguna untuk sign in atau masuk terlebih dahulu ketika ingin melihat suatu tweet di Twitter. Apakah Anda setuju?