<p>Mekanik mengerjakan reparasi sepeda di Workshop Sampurna Bike, Kalibata, Jakarta, Rabu 1 Juli 2020. Demam sepeda di masyarakat saat pandemi Covid-19 seperti ini menjadi berkah bagi bengkel reparasi sepeda. Setiap harinya bengkel reparasi sepeda dikawasan Kalibata ini kebanjiran warga yang ingin memperbaiki sepeda nya, bahkan banyak yang menitipkan sepedanya karena daftar antrean reparasi yang membludak. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Tidak Terima Cuma 60 Persen, Pemerintah Genjot Kandungan Lokal Industri Sepeda

  • JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk sepeda produksi industri nasional, baru mencapai 50%-60%.  Untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor, pemerintah ingin TKDN ditambah 10% lagi. Caranya dengan memperkuat industri besi dan baja dapat memasok kebutuhan bahan baku bagi produsen sepeda di tanah air. “Apabila salah satu komponen seperti gear sepeda […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk sepeda produksi industri nasional, baru mencapai 50%-60%. 

Untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor, pemerintah ingin TKDN ditambah 10% lagi. Caranya dengan memperkuat industri besi dan baja dapat memasok kebutuhan bahan baku bagi produsen sepeda di tanah air.

“Apabila salah satu komponen seperti gear sepeda bisa diproduksi dari dalam negeri. Ini akan menambah 10% dari TKDN,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, Sabtu, 18 Juli 2020.

Pasalnya, kebutuhan sepeda dalam negeri melonjak signifikan di masa pandemi COVID-19, dengan mencapai lebih dari 8 juta-9 juta unit, baik untuk sepeda dewasa maupun anak-anak.

Tingginya permintaan pasar menjadikan ini momentum yang sangat tepat bagi pabrikan untuk meraih pasar tersebut dengan menambah produksi.

Dari sisi industri, PT Terang Dunia Internusa (United Bike) bertekad untuk lebih mengoptimalkan penggunaan komponen lokal diproduksi sendiri. Selain itu, perusahaan telah bekerja keras memenuhi lonjakan permintaan kosumen domestik, dengan menambah dua shift kerja.

Bahkan, United telah melakukan kegiatan ekspor, di mana produknya diminati oleh kosumen di Jerman.

Oleh karena itu, Agus berkomitmen untuk memperkuat rantai pasok di sektor industri sepeda, dari hulu sampai hilir. “Kami ingin nantinya semua komponen sepeda bisa diisi oleh industri dalam negeri, termasuk sektor industri kecil menengah (IKM),” ujar Agus.

Menanggapi hal itu, Direktur United Bike Henry Mulyadi menyampaikan pihaknya akan siap bersama pemerintah khususnya Kemenperin untuk memacu kapasitas nasional dengan menambah produksi komponen sepeda. 

“Kami akan memperluas pabrik dengan memproduksi spare part buatan Indonesia,” kata Henry.