<p>Digital Transformation/ Opus Solution</p>
Nasional & Dunia

Tiga Hal Yang Harus Dimiliki Pelaku Bisnis di Era New Normal

  • JAKARTA-Southeast Asia (SEA) Virtual Economic Forum 2020 yang diadakan oleh The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) menyimpulkan bahwa tiga hal yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan ekonomi agar dapat beradaptasi dengan kenormalan baru. Ketiga hal tersebut adalah , rasa percaya, sumber daya manusia, dan teknologi. “Salah satu pelajaran positif yang […]

Nasional & Dunia
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA-Southeast Asia (SEA) Virtual Economic Forum 2020 yang diadakan oleh The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) menyimpulkan bahwa tiga hal yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan ekonomi agar dapat beradaptasi dengan kenormalan baru.

Ketiga hal tersebut adalah , rasa percaya, sumber daya manusia, dan teknologi. “Salah satu pelajaran positif yang dapat kita ambil dari pandemi ini, yakni bagaimana adopsi teknologi terjadi begitu cepat dan teknologi, yang sebelumnya hanya merupakan kebutuhan tersier, telah menjadi kebutuhan sehari-hari,” kata Direktur Regional ICAEW untuk wilayah China dan Asia Tenggara Mark Billington Jumat 12 Juni 2020,.

Dia menambahkan Upaya pemulihan ekonomi harus mencakup solusi-solusi berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, namun juga bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Mark memprediksikan bahwa ketidakpastian ekonomi masih akan terus berlanjut. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh ICAEW dan Oxford Economics, produk domestik bruto (PDB) dunia diprediksikan akan menurun sebesar 4,7% di tahun 2020.

Angka ini menunjukkan dampak yang dua kali lebih besar dibandingkan dengan krisis finansial global pada tahun 2008, dan merupakan resesi global terbesar pasca perang.

Berdasarkan data PDB yang telah dirilis oleh banyak negara, ekonomi global diperhitungkan menyusut sebesar 2,4% pada kuartal pertama 2020, sedangkan pada krisis finansial global tahun 2009, ekonomi global hanya menurun sebesar 0,1% sepanjang tahun.

Mark menegaskan bahwa infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) dan digital akan menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi. Dia menambahkan, industri-industri berbasis teknologi, seperti layanan telemedicine, penyedia layanan konferensi virtual, hingga teknologi pendidikan telah membuktikan industri mereka tetap dapat beroperasi dengan kuat di tengah pandemi global.

Namun, dia mengaku, teknologi tidak akan dapat memecahkan masalah apabila tidak didukung dengan kapasitas sumber daya manusia.

“Kita dapat belajar dari Vietnam sebagai sesama negara Asia Tenggara yang telah sukses lebih cepat meredam virus Corona dibandingkan dengan banyak negara lainnya,” ujar dia.