Tiga Saham Ini Melesat Lebih dari 15 Persen Saat IHSG Terkapar
Pengumuman Menteri Keungan Sri Mulyani atas proyeksi ekonomi Indonesia kemarin menjadi salah satu penyebab terseretnya IHSG ke teritori negatif. Sri Mulyani memperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga akhir tahun bakal -2,2% hingga -1,7%.
Industri
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I perdagangan Selasa, 22 Desember 2020 terkapar di zona merah. Laju indeks bergerak negatif atau 0,84% seebsar 51,73 basis poin ke level 6.113,89.
Pengumuman Menteri Keungan Sri Mulyani atas proyeksi ekonomi Indonesia kemarin menjadi salah satu penyebab terseretnya IHSG ke teritori negatif. Sri Mulyani memperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga akhir tahun bakal -2,2% hingga -1,7%.
“Ini menggambarkan semua negara dan institusi tidak ada yang bisa memprediksi secara akurat posisi perekonomian,” kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN virtual, Senin, 21 Desember 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Assosiacate Director of Research and Invesment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, pesimisme inilah yang akhirnya menyeret IHSG ke zona negatif. Proyeksi ini di luar ekspektasi dan harapan para pelaku pasar.
“Di sisi lain membaiknya prediksi pertumbuhan kuaral IV/2020 memberikan optimis pasar akan pemulihan ekonomi dalam negeri,” jelas Nico dalam riset hariannya, Selasa, 22 Desember 2020.
Berdasarkan data RTI Business, hingga penutupan perdagangan sesi I, pasar modal telah mencatatkan transaksi sebesar Rp10,5 triliun. Sementara investor asing membukukan aksi jual bersih Rp119,99 miliar.
Namun demikian, di tengah pelemahan IHSG, masih ada saham-saham yang menguat cukup signifikan. Salah satunya PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang menguat 17,41% atau 470 poin ke level Rp3.170.
Kemudian saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) yang melesat 15,74% ke level Rp456 per lembar. Terakhir, saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dengan penguatan 15% atau 30 poin ke level Rp230 per lembar.