Cara Mencari Judul Lagu Viral di TikTok
Tekno

TikTok Rilis Fitur Baru, Bisa Hasilkan Uang Dari Konten

  • TikTok Resmi Perkenalkan Fitur Baru, Bisa Tarik Uang Dari Konten
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

BEIJING- Media sosial video pendek asal China, TikTok mengumumkan cara baru untuk menghasilkan uang dari video unggahan mereka. Diberi nama Series, dalam waktu dekat fitur ini bakal bisa digunakan oleh kreator terpilih.

Meski demikian, TikTok berencana untuk membuka lebih banyak pengguna untuk mendaftar dalam beberapa bulan mendatang.

Adapun sistem kerjanya, para kreator bisa membagikan video dengan durasi lebih panjang dibanding biasanya. Video tersebut bisa ditonton oleh pengikut dengan menggunakan paywall.

Mengutip CNBC Internasional Rabu, 8 Maret 2023, setiap series akan menyertakan kurang lebih 80 video yang masing-masing berdurasi makasimal 20 menit. Untuk mengaksesnya, konten kreator bisa menarik bayaran sekitar US$0,99 atau Rp15.200 )asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) dan US189,99 (Rp2,9 juta).

Sebelumnya, pengguna hanya dapat membagikan video berdurasi 15 detik, 1 menit, 3 menit, hingga 10 menit di TikTok secara gratis.

Dengan adanya fitur baru ini, tampaknya persaingan antara TikTok dan YouTube akan semakin panas. Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pada Agustus 2021, YouTube tampaknya kewalahan dengan kepopuleran TikTok dan merilis saingannya yakni YouTube Shorts.

Sebagai informasi, Sejak TikTok semakin populer di AS, Negara Paman Sam tampaknya semakin khawatir terhadap keamanan data pribadi. Penyebabnya, perusahaan induk Byte Dance adalah perusahaan milik pribadi.

Pekan lalu, Komite Urusan Luar Negeri DPR AS  mengajukan undang-undang  yang akan memberi Presiden  Joe Biden  wewenang untuk melarang TikTok. Hal serupa dilakukan oleh sejumlah  senator AS, Mark Warner dan  John Thune yang memperkenalkan memperkenalkan RUU bipartisan baru yang.

RUU ini akan memberdayakan Sekretaris Perdagangan untuk mengambil tindakan terhadap perusahaan teknologi asing tertentu termasuk ByteDance China.