Tips Aman Mengemudi Mobil Saat Harus Melakukan Perjalanan Jauh
Dunia

Tiket Pesawat Mahal, Empat Orang Turis Pergi dari Paris ke London Naik Uber

  • Keempat turis ini melakukan perjalanan dari Paris, Perancis menuju London di Inggris menggunakan taksi Uber

Dunia

Rizky C. Septania

PARIS- Empat orang turis asal Inggris melakukan perjalanan pulang dengan cara tak biasa setelah membatalkan penerbangan mereka.

Mengutip Bussines Insider Senin, 18 Juli 2022, keempat turis ini melakukan perjalanan dari Paris, Perancis menuju London di Inggris menggunakan taksi Uber.

Ide tersebut muncul ketika mereka menyadari bahwa biaya penerbangan dari Paris ke London menghabiskan dana kisaran US$592 atau Rp8,8 juta per orang (asumsi kurs Rp15.000 per dolar Amerika Serikat). Selain mahalnya tiket, penerbangan dari Paris ke London tak akan ada hingga Rabu, 20 Juli 2022 mendatang.

Mendengar kabar tersebut, salah satu pelancong bernama Steven mencari alternatif lain untuk kembali ke negaranya.

"Kami diberitahu bahwa tidak ada yang akan pergi ke Gatwick sampai Rabu, memeriksa harga Heathrow mereka akan pergi seharga US$1.000 (sekitar Rp15 juta) pada hari berikutnya," ujar Steven.

Awalnya, Steven dan rekan lainnya mempertimbangkan untuk menyewa mobil. Namum, mereka diberi tahu bahwa mereka tidak dapat meninggalkan mobil di Inggris. Alhasil mereka mencoba mencari Uber sebagai gantinya.

Para pelancong kemudian mencari pengemudi Uber yang bersedia mengantarkan mereka. Berdasarkan kesepakatan, keempat turis tersebut membayar pengemudi Uber sebesar US$1.340  untuk perjalanan dari Paris ke London.

Dana tersebut dibayarkan dari hasil patungan. Alhasil, satu orang hanya perlu membayar kisaran US$600 dolar atau setara dengan Rp5 juta. 

Mereka menempuh perjalanan selama enam setengah jam pada pukul 1:00 pagi dengan harapan bisa kembali ke Inggris tepat waktu untuk bekerja dan kuliah di pagi hari.

Steven mengatakan bahwa selama perjalanan, pengemudi memainkan musik dan tidak mempermasalahkan waktu perjalanan.

"Itu benar-benar sepadan," ujar Steven.

Sebagai informasi, pelancong di seluruh dunia mengalami penundaan atau pembatalan penerbangan dalam beberapa pekan terakhir karena kekurangan staf, penyakit, dan kebijakan industri karena permintaan untuk perjalanan kembali pasca-pandemi.

Berdasarkan laporan Reuters, Maskapai Transavia Air France-KLM membatalkan sekitar seperempat penerbangannya pada Kamis di Prancis dan 15% pada Rabu karena aksi mogok.