<p>Aplikasi TikTok. / Andrew Kelly Reuters</p>

TikTok Akan Rekrut 3.000 Insinyur, di Mana Saja?

  • JAKARTA – Aplikasi video pendek, TikTok, berencana menambah sekitar 3.000 insinyur selama tiga tahun ke depan. Rencana perekrutan ribuan orang tersebut akan dilakukan di sebagian besar Eropa, Kanada, dan Singapura. Langkah tersebut menunjukkan bahwa Tiktok belum menyerah pada rencana ekspansinya, meskipun masih ada ketidakpastian atas kepemilikannya. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memerintahkan ByteDance China […]

Gloria Natalia Dolorosa

JAKARTA – Aplikasi video pendek, TikTok, berencana menambah sekitar 3.000 insinyur selama tiga tahun ke depan.

Rencana perekrutan ribuan orang tersebut akan dilakukan di sebagian besar Eropa, Kanada, dan Singapura.

Langkah tersebut menunjukkan bahwa Tiktok belum menyerah pada rencana ekspansinya, meskipun masih ada ketidakpastian atas kepemilikannya.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memerintahkan ByteDance China untuk mendivestasi TikTok di tengah kekhawatiran atas keamanan data pribadi yang ditanganinya.

“Untuk mendukung pertumbuhan global kami yang cepat, kami berencana untuk terus memperluas tim teknik global TikTok, termasuk menambahkan sekitar 3.000 insinyur di Kanada, Eropa, Singapura, serta AS, selama tiga tahun ke depan,” kata juru bicara TikTok dikutip Reuters, Rabu, 28 Oktober 2020.

Menurut juru bicara itu, Amerika Serikat akan tetap menjadi salah satu pusat teknik untuk perusahaan dan mempekerjakan lebih banyak staf.

Ada sekitar 1.000 insinyur yang saat ini bekerja untuk TikTok di luar China, hampir setengahnya berbasis di Mountain View, California.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa ByteDance berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar dan merekrut ratusan karyawan di Singapura, yang telah dipilihnya sebagai kantor pusatnya di Asia Tenggara.

Bulan lalu Trump mengatakan kesepakatan awal untuk Oracle Corp dan Walmart Inc untuk mengambil saham di TikTok mendapat “restu”.

Namun, kesepakatan formal belum terwujud setelah ByteDance mengatakan tidak akan melepaskan sebagian besar saham di TikTok.

Pada 4 November 2020 hakim akan mempertimbangkan apakah pemerintah AS bakal diizinkan untuk memblok unduhan TikTok dari toko aplikasi AS.

ByteDance sebelumnya pernah memperingatkan akan melarang penggunaan TikTok di Amerika Serikat.