
Timnas Indonesia Cetak Rekor! Harga Pasar Tembus Rp650 Miliar
- Lonjakan harga pasar ini menunjukkan daya saing Timnas Indonesia di level internasional, terutama dengan masuknya pemain berpengalaman di liga Eropa.
Olahraga
JAKARTA - Skuad Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 mencatat rekor harga pasar tertinggi dalam sejarah. Berdasarkan Transfermarkt, total nilai pasar Tim Garuda mencapai Rp537,96 miliar, mencerminkan peningkatan kualitas pemain yang membela skuad Merah-Putih.
Lonjakan harga pasar ini menunjukkan daya saing Timnas Indonesia di level internasional, terutama dengan masuknya pemain berpengalaman di liga Eropa. Strategi naturalisasi dan pembinaan pemain lokal PSSI mulai menunjukkan dampak signifikan pada kekuatan skuad nasional.
Dengan tambahan tiga pemain naturalisasi yang belum terdaftar, nilai pasar Timnas bisa naik hingga Rp650 miliar. Jika terwujud, skuad Garuda semakin bernilai di pasar transfer dan lebih kompetitif di pentas internasional.
- Melemah 17,63 Poin, IHSG Ditutup di 6.647,42
- 15 Saham Menguat, LQ45 Tetap Ditutup Melemah
- Penurunan Harga Minyak Berdampak pada APBN?
Mees Hilgers, Pemain Termahal Timnas Indonesia
Mees Hilgers (FC Twente) menjadi pemain termahal dengan Rp156,43 miliar. Kevin Diks (FC Copenhagen) di posisi kedua dengan Rp78,22 miliar, sementara Jay Idzes (Venezia) ketiga dengan Rp52,14 miliar.
Ketiga pemain ini memiliki pengalaman di liga top Eropa yang meningkatkan nilai mereka. Hilgers andalan FC Twente, Diks membela FC Copenhagen, dan Idzes berkembang sebagai bek tengah solid di Serie B Italia.
Kehadiran mereka tidak hanya meningkatkan nilai pasar Timnas tetapi juga memperkuat lini pertahanan Garuda. Jika performa mereka meningkat, harga pasar bisa naik lebih tinggi dalam waktu dekat.
Di Liga 1, Rizky Ridho (Persija) menjadi pemain termahal dengan Rp8,69 miliar, diikuti Nadeo Argawinata (Borneo FC) dengan Rp5,65 miliar. Meski di bawah pemain diaspora, peran mereka tetap krusial dalam skuad.
Rizky Ridho tampil konsisten di level domestik dan internasional, sementara Nadeo terus menjadi salah satu kiper terbaik di Indonesia. Jika performanya membaik, nilai pasar pemain Liga 1 bisa terus meningkat.
Dampak Naturalisasi pada Kenaikan Nilai Pasar Timnas
Rekor harga pasar Timnas masih bisa meningkat karena tiga pemain naturalisasi, Dean James, Emil Audero, dan Joey Pelupessy, belum masuk daftar. Jika bergabung, nilai skuad diperkirakan menyentuh Rp650 miliar.
Emil Audero, eks Juventus, diprediksi jadi pemain dengan nilai tertinggi di Timnas. Dean James dan Joey Pelupessy juga menambah kualitas di lini tengah serta pertahanan dengan pengalaman mereka di kompetisi Eropa.
Naturalisasi bukan hanya memperkuat skuad, tetapi juga meningkatkan daya tarik Timnas bagi sponsor dan pasar transfer. Semakin banyak pemain berkualitas, semakin tinggi daya saing Garuda di level internasional.
Timnas Indonesia kini peringkat ketujuh tim termahal di Asia. Jepang memimpin dengan Rp4,94 triliun. Meski masih tertinggal, kenaikan nilai pasar menunjukkan perkembangan pesat sepak bola nasional.
Jika tren ini berlanjut dan PSSI mempertahankan strategi pengembangan pemain, bukan mustahil Indonesia semakin mendekati level negara top Asia. Ini juga membuka peluang pemain muda bersaing di level internasional.
Perbandingan Nilai Pasar Timnas Indonesia dengan Kompetitor Asia
Dibandingkan beberapa rival di Kualifikasi Piala Dunia 2026, nilai pasar Timnas Indonesia melonjak signifikan. Pemain diaspora dan naturalisasi berperan besar dalam tren globalisasi sepak bola nasional.
Tim seperti Australia, Korea Selatan, dan Arab Saudi masih lebih tinggi, tetapi pertumbuhan Indonesia menjadi sinyal positif. Semakin banyak pemain Indonesia bermain di luar negeri juga mendongkrak nilai pasar mereka.
Bertambahnya pemain di luar negeri memberi peluang Timnas menjadi kekuatan baru di Asia. Jika strategi pembinaan dan naturalisasi berjalan baik, Tim Garuda bisa lebih kompetitif di level internasional.
Jadwal Timnas Indonesia dan Harapan ke Depan
Dengan nilai pasar meningkat, performa di lapangan jadi ujian utama. Maret 2025, Timnas bertandang ke Australia (20 Maret) sebelum menjamu Bahrain (25 Maret) di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dua laga ini menguji apakah nilai pasar tinggi sejalan dengan peningkatan kualitas permainan. Melawan Australia berat, tetapi jika tampil solid, Timnas bisa membuktikan kapasitasnya sebagai tim kompetitif.
Laga melawan Bahrain jadi kesempatan menunjukkan Timnas bukan sekadar kejutan, melainkan pesaing serius di kualifikasi. Dengan skuad bernilai tinggi, harapan lolos ke babak berikutnya pun semakin besar.
Apakah peningkatan harga pasar sejalan dengan performa Timnas? Semua mata kini tertuju pada aksi Garuda. Jika tampil sesuai ekspektasi, investasi naturalisasi dan pembinaan pemain terbukti sebagai langkah tepat.