Tindaklanjuti Kebijakan Beli LPG 3 Kg Pakai KTP, ESDM Minta Pertamina Perbanyak Pangkalan Resmi
- Langkah ini sekaligus untuk menindaklanjuti kebijakan baru pembelian LPG Tabung 3 kg yang mewajibkan pelanggan untuk menunjukkan KTP.
Energi
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Pertamina untuk memperbanyak jumlah dan sebaran sub penyalur LPG Tabung 3 Kg.
Adapun menurut ESDM hal ini bisa dicapai dengan langkah pengangkatan pengecer menjadi sub penyalur.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Mustika Pertiwi dalam keterangan resmi.
"Kami sudah mengusulkan ke Pertamina bahwa pengecer-pengecer yang ada sebaiknya dapat diangkat menjadi sub penyalur/pangkalan. Diatur saja jaraknya, misal tiap 1 km itu ada 1 pangkalan," terangnya.
- Menyelami Kriteria ESG dalam Portofolio Reksa Dana MAGET Manulife (MAMI)
- Pemerintah Beri Restu RKAB Freeport hingga 2026
- Dorong Kemajuan Bisnis, Bank Neo Commerce Buka Sayap dengan Ekspansi Perkantoran
Langkah ini sekaligus untuk menindaklanjuti kebijakan baru pembelian LPG Tabung 3 kg yang mewajibkan pelanggan untuk menunjukkan KTP.
Seperti diketahui bahwa mulai 1 Januari 2024 telah diberlakukan pembelian LPG Tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh konsumen yang telah terdata. Namun bagi konsumen yang belum terdata, masih tetap dapat bertransaksi setelah melakukan pendaftaran on the spot di sub penyalur atau pangkalan resmi.
Mustika juga menjelaskan bahwa tahapan awal transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg tepat sasaran dilakukan melalui pendataan KTP pengguna dalam sistem berbasis web di sub penyalur pangkalan resmi. Dengan demikian, pendataan itu tidak sampai ke level pengecer atau warung.
"Warung atau pengecer itu membeli LPG di pangkalan, jadi mereka pun terdaftar di situ. Tetapi memang kendalanya ketika pengecer itu membeli dalam jumlah besar, misalnya 10 tabung, maka dia mengurangi hak konsumen akhir untuk membeli langsung di pangkalan. Jadi ini yang harus diatur," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan agar warung bisa diangkat menjadi sub penyalur atau pangkalan resmi. Mustika meminta agar Pertamina mengidentifikasi warung-warung dengan penjualan LPG Tabung 3 Kg skala besar.
"Mungkin diidentifikasi mana pengecer yang mendistribusikan paling banyak itu diangkat menjadi satu pangkalan supaya resmi. Kalau begitu kan bisa terdata," ujarnya.
"Terutama ini sebagai satu pangkalan, otomatis konsumen akan membeli langsung di pangkalan yang diangkat dari pengecer," sambungnya.
Di sisi lain, implementasi pembelian LPG Tabung 3 Kg dengan KTP hingga saat ini masih belum maksimal. Berdasarkan data Kementerian ESDM per 31 Desember 2023, total NIK yang terdaftar baru 31,5 juta.
Angka tersebut masih cukup jauh dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) desil 1 s.d. 7 sebanyak 189,2 juta NIK. Oleh karena itu, Kementerian ESDM masih memberi kesempatan bagi pengguna LPG Tabung 3 Kg yang belum terdata untuk mendaftar.
Sebenarnya target kami mulai 1 Januari 2024 ini pencatatan transaksi di sub penyalur mutlak menggunakan sistem, tidak lagi dilakukan secara manual melalui logbook. Namun masih tetap menggunakan logbook karena kami masih perlu mengevaluasi kesiapan data dan infrastruktur, kehandalan sinyal serta kesiapan petugas di lapangan," pungkas Mustika.