Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Nasional

Tinggal 2 Bulan, Realisasi PEN Baru 58,3 Persen Menjadi Rp433,9 Triliun

  • Tersisa dua bulan, realisasi PEN baru mencapai Rp433,91 triliun atau 58,3% dari pagu Rp744,77 triliun hingga 22 Oktober 2021.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA -- Realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 terlihat masih sangat lambat. Tersisa dua bulan, realisasi PEN baru mencapai Rp433,91 triliun atau 58,3% dari pagu Rp744,77 triliun hingga 22 Oktober 2021.

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, realisasi PEN untuk klaster perlindungan sosial dan kesehatan merupakan sektor yang paling besar.

Pada klaster Kesehatan telah direalisasikan sebesar Rp116,82 triliun atau 54,3% dari pagu sebesar Rp214,96 triliun, sedangkan pada klaster Perlindungan Sosial sebesar Rp125,10 triliun atau 67% dari pagu sebesar Rp186,64 triliun.

Selanjutnya untuk klaster Program Prioritas sebesar Rp68,07 triliun atau 57,7% dari pagu sebesar Rp117,94 triliun; klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp63,20 triliun atau 38,9% dari pagu sebesar Rp162,40 triliun; dan pada klaster Insentif Usaha sebesar Rp60,73 triliun atau 96,7% dari pagu sebesar Rp62,83 triliun.

Dari data yang ada, tampak bahwa realisasi program dukungan UMKM dan korporasi masih jauh dari target yang ditentukan. Dimana tercatat baru tersalurkan 38,9% atau sekitar Rp 63,20 triliun dari total pagu Rp162,40 triliun.

Pada klaster ini, Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) telah disalurkan sebesar Rp 12,71 juta usaha, Imbal Jasa Penjaminan untuk 2,24 juta UMKM dan 36 korporasi, penempatan dana bank dengan total kredit Rp 442,19 triliun kepada 5,43 debitur.

Dana PEN juga diberikan untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk 6,02 juta debitur dan non KUR untuk 7,2 debitur.

Selain itu, PEN juga dialokasikan untuk PT Hutama Karya, PT Pelindo III, dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) sebesar Rp8,39 triliun dan bantuan untuk Pedagang Kaki Lima sebesar 554,1 ribu usaha telah disalurkan.

Bantuan kepada PKL diberikan sebesar Rp1 juta untuk sekitar 1,2 juta penerima PKL yang terdampak di wilayah PPKM Level 4 dan 3.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, realisasi program dukungan UMKM dan korporasi yang masih rendah karena terkendala oleh reimbursement (pengembalian) dan juga regulasinya.

"Dari berbagai program memang yang masih 40% itu subsidi bunga KUR yang realisasinya baru 40%, namun ini masih menunggu realisasi atau reimbursement, sementara kegiatan KUR-nya sudah dilaksanakan dan dalam proses," katanya dalam dalam konferensi pers Evaluasi Progam PC-PEN, Selasa, 26 Oktober 2021.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga akan memperluas penerima bantuan subsidi upah kepada 1,6 juta calon penerima baru.

"Program bantuan subsidi upah (BSU) diperluas yang semula hanya diperlakukan untuk mereka yang dikenakan PPKM level 4 dan 3, kini sisa dana BSU Rp1 triliun sehingga penerima diperluas sesuai usulan Kemenaker," katanya.*