Tingkat Okupansi Anjlok, Bisnis Perhotelan di Jabar Terpuruk
Secara kumulatif 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Barat (Jabar) menurun 47,79% (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Tingkat okupansi hotel di Jabar pun anjlok menjadi 8,02% (month to month/mtm) pada April 2020. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dody Herlando menyebutkan tingkat okupansi itu menurun 20,71 poin dibandingkan […]
Gaya Hidup
Secara kumulatif 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Barat (Jabar) menurun 47,79% (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Tingkat okupansi hotel di Jabar pun anjlok menjadi 8,02% (month to month/mtm) pada April 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dody Herlando menyebutkan tingkat okupansi itu menurun 20,71 poin dibandingkan dengan Maret 2020 yang mencapai 28,73%.
“Tingkat penghuni kamar (TPK) hotel bintang dan nonbintang keduanya mengalami penurunan. TPK hotel bintang pada April 2020 sebesar 10,77%, lebih rendah dari TPK Maret 2020 yang mencapai 34,55%,” ujar Dody dalam keterangan resmi di laman Pemerintah Provinsi Jabar, Selasa, 2 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ari menjelaskan pada April 2020 tingkat okupansi tertinggi untuk hotel berbintang terdapat pada hotel bintang dua yakni sebesar 14,16%, Sedangkan tingkat okupansi terendah terjadi pada hotel bintang empat sebesar 8,98%.
Sementara, untuk hotel nonbintang tingkat okupansinya merosot hingga 5,13% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 17,89%.
“TPK tertinggi untuk hotel nonbintang terjadi pada hotel dengan kelompok kamar Lebih dari 40 sebesar 8,09%. Sedangkan TPK hotel nonbintang yang terendah sebesar 0,74% terjadi pada hotel dengan kelompok kamar dibawah 10 unit,” jelasnya.
Dia menjelaskan, rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang pada April 2020 yakni 1,94 hari, sementara untuk hotel nonbintang selama 1,33 hari. (SKO)