Tingkat Okupansi Gedung Perkantoran Masih Rendah Usai Pandemi
- Tingkat okupansi kantor terus menurun dari dua tahun terakhir pandemi, sehingga terlihat banyak ruang kantor yang masih kosong tidak terpakai. Colliers Indonesi
Foto
Tingkat okupansi kantor terus menurun dari dua tahun terakhir pandemi, sehingga terlihat banyak ruang kantor yang masih kosong tidak terpakai. Colliers Indonesia mencatat okupansi kantor wilayah pusat bisnis (CBD) menurun 5% di kuartal-IV tahun 2021 dibandingkan tahun 2019, atau menjadi 78,4%. Konsultan properti itu juga melihat banyak perusahaan yang mengurangi ruang kantor pada tahun 2021. Tercatat paling tidak terjadi penurunan 10 - 30% saat perusahaan mau memperbaharui kontrak sewanya.
Meski demand cukup meningkat 6 bulan terakhir dari perusahaan pertambangan, manufaktur, perdagangan, properti yang sedang mencari kantor baru.Namun adanya beberapa gedung kantor baru yang selesai di tahun ini, akan semakin menekan tingkat okupansi gedung kantor."Tahun 2022 ini ada suplai yang besar dari gedung kantor di CBD maupun luar CBD," jelas riset itu. Tercatat paling tidak ada 350 ribu meter persegi tambahan ruang gedung baru di 2022. Menambah total kumulatif supply 6,96 juta meter persegi.
Sehingga dari grafik okupansi yang ditunjukkan Colliers terlihat okupansi terus menurun hingga 2023 berada di bawah 80%, dan baru mulai merangkak naik pada tahun 2024.Penurunan okupansi perkantoran di kawasan CBD dan non CBD. Dari hasil risetnya penurunan mencapai 1,25% untuk di kawasan CBD dan non CBD sebesar 2% pada tahun 2021 dibanding 2020. Tahun 2021 banyak perusahaan meminimalisasi biaya sehingga menyebabkan delay ekspansi. Diharapkan 2022 perusahaan sudah berangsur eksekusi strategi ekspansinya. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia