Tingkatkan BNPL, DBS Luncurkan Kartu Kredit Digital Digibank Black
- Bank DBS Indonesia menggandeng Mastercard meluncurkan Kartu Kredit Digital digibank Black. Hal ini sejalan dengan peningkatan tren buy now, pay later (BNPL) di Indonesia.
Korporasi
JAKARTA -Bank DBS Indonesia menggandeng Mastercard meluncurkan Kartu Kredit Digital digibank Black. Hal ini sejalan dengan peningkatan tren buy now, pay later (BNPL) di Indonesia.
Rudy Tandjung, Consumer Banking Director, PT Bank DBS Indonesia menyatakan kartu kredit digital ini merupakan lanjutan dari inovasi kartu kredit digital DBS yang dapat memberikan persetujuan dalam 60 detik, di mana setelah disetujui dan verifikasi sidik jari, nasabah dapat langsung mendapatkan informasi kartu kredit digital di aplikasi digibank by DBS dan langsung bisa gunakan kartu kredit nya untuk bertransaksi.
- Pengembang Telaga Kahuripan Pasarkan Rumah Tapak, Optimistis Klaster Aluna Bakal Laku Keras
- Ini Dia Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2022
- Jomplang, Harga Keekonomian Pertamax Ternyata Rp16.000 per Liter
Tren BNPL di Indonesia diprediksi berkembang hingga 72,8% di penghujung 2021 dan akan meningkat di tahun 2022. Seiring dengan adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup setelah pandemi, penggunaan BNPL saat ini tidak lagi hanya dalam memenuhi kebutuhan primer.
Faktanya, tren BNPL sudah mulai menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memenuhi gaya hidup yang serba cepat, yakni berbelanja peralatan elektronik dan kebutuhan fashion, hingga melakukan perencanaan liburan melalui e-commerce. Tercatat sebanyak 30% orang telah meningkatkan pengeluaran online mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Tren layanan buy now, pay later (BNPL) kian diminati karena dinilai memberikan kemudahan dalam bertransaksi, cepat, serta menghadirkan pilihan cicilan yang dapat membantu masyarakat dalam mengatur cash flow sembari memenuhi gaya hidup sesuai kebutuhan penggunaannya,” kata dia dalam website resmi seperti dikutip Senin, 28 Maret 2022.
Ditambahkan, perusahaan tidak ingin merumitkan nasabah dengan urusan perbankan, untuk itu diluncurkanlah kartu kredit digital ini. Tidak dipungkiri, peningkatan gaya hidup menggunakan alternatif BNPL tak luput dari peranan perbankan digital yang turut mendukung kemudahan transaksi nasabah sehari-hari, terlebih di masa pandemi.
Hal ini sejalan dengan data Bank Indonesia yang mencatatkan peningkatan nilai transaksi digital banking sebesar 47,08% secara tahunan (year on year) menjadi Rp3.877,3 triliun di November 2021. Selain itu, Bank DBS Indonesia melihat terjadinya peralihan dari perilaku berbelanja nasabah menuju online di sepanjang tahun 2021.
“Hal ini terbukti berdasarkan atas data internal DBS yang menemukan kategori transaksi yang paling banyak digunakan saat ini adalah transaksi di merchant online, seperti e-commerce," tambah Rudy.
Kartu Kredit digital digibank Black sendiri menawarkan berbagai kemudahan, termasuk fitur BNPL 0% dengan tenor pembayaran selama 3 (tiga) bulan untuk semua transaksi ritel di mana pun. Cukup akses aplikasi digibank by DBS setelah bertransaksi untuk mengubah transaksi menjadi cicilan; Merchant acceptance yang luas, produk ini dapat digunakan di dalam negeri maupun luar negeri, secara offline maupun online; keuntungan lainnya bagi nasabah adalah mendapatkan 5x (lima kali) poin rewards untuk transaksi di merchant supermarket dan pom bensin serta poin rewards yang didapatkan oleh nasabah dapat ditukarkan dengan voucher belanja, airlines mileage, cashback, dan lain-lain melalui aplikasi digibank by DBS.
Navin Jain, Country Manager, Indonesia, Mastercard menambahkan, adopsi digital konsumen di Indonesia meningkat dengan pesat. Untuk itu, Mastercard senang dapat bermitra dengan Bank DBS Indonesia untuk menghadirkan solusi pembayaran digital baru melalui peluncuran Kartu Kredit Digital digibank Black.
"Mastercard percaya bahwa menghadirkan fasilitas kredit yang lebih cepat kepada para konsumen, dan memberikan mereka akses ke jaringan penerimaan Mastercard yang luas akan membantu meningkatkan ekonomi digital Indonesia, serta meningkatkan inklusi keuangan,” kata Navin.