Nasabah menggunakan layanan Halo BCA di kantor cabang Bank BCA, Gandaria City, Jakarta, Kamis, 16 Desember 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Tingkatkan Implementasi ESG, Ini Yang Dilakukan BCA

  • PT Bank Central Asia TBk (BBCA) terus meningkatkan implementasi ESG, atau lebih dikenal dengan sustainable finance di sektor perbankan. Perusahaan menyakini prospek kredit berkelanjutan di tahun 2022 ini cukup baik dan masih banyak peluang pembiayaan ke sektor ekonomi hijau.

Korporasi

Yosi Winosa

JAKARTA -PT Bank Central Asia TBk (BBCA) terus meningkatkan implementasi ESG, atau lebih dikenal dengan sustainable finance di sektor perbankan. Perusahaan menyakini prospek kredit berkelanjutan di tahun 2022 ini cukup baik dan masih banyak peluang pembiayaan ke sektor ekonomi hijau. 

President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menyatakan tidak ada sektor khusus yang dibidik dan BCA membuka kesempatan untuk pembiayaan ke seluruh sektor ekonomi hijau.  

Sustainable finance sendiri memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap berbagai inisiatif dan kegiatan yang mempromosikan perubahan iklim, di antaranya pengurangan emisi serta sektor-sektor usaha yang mengedepankan ekonomi berkelanjutan. 

“Sebagai salah satu pelaku industri keuangan Indonesia, BCA berkomitmen mendukung upaya Pemerintah dalam rangka menumbuhkembangkan ekonomi hijau,” kata dia kepada TrenAsia.com, Senin, 7 Maret 2022.

Ditambahkan,  pada tahun 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp154,4 triliun atau naik 20,9% YoY, jauh di atas target pertumbuhan 5,5%. Nilai ini berkontribusi 24,8% bagi total portofolio kredit, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah, hingga efisiensi energi. 

Selain itu, perseroan juga telah menyalurkan beasiswa melalui Program Bakti BCA kepada mahasiswa dari sejumlah universitas di Indonesia, hingga melaksanakan pembinaan 12 desa wisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa dan warga desa sepanjang tahun 2021.

Lalu Inovasi digital, baik dalam pengembangan produk maupun operasional, telah mengakselerasi BCA menuju kegiatan yang ramah lingkungan. Kami melihat adanya penurunan emisi karbon di tahun 2021 karena pergeseran signifikan pola transaksi nasabah dari kantor cabang fisik ke saluran online.

“Inisiatif penting lainnya termasuk penerapan bangunan hijau/ramah lingkungan (green building) serta mempromosikan efisiensi energi dan praktik terbaik untuk pengelolaan limbah,” tambah Hera.

Saat ini BCA memiliki 71 kantor dengan fitur green building. Bahkan gedung BCA Foresta telah memperoleh sertifikat greenship gedung terbangun v.1.1 peringkat Platinum dari Green Building Council Indonesia.

BCA juga mengolah sampah elektronik untuk perangkat yang sudah tidak digunakan lagi. Sebanyak 4,4 ton limbah mesin Electronic Data Capture (EDC) didaur ulang dengan hanya sekitar 5% komponen yang dibuang. Limbah kartu ATM sekitar 1 ton diolah kembali menjadi bahan bangunan untuk pembangunan gedung perkantoran BCA.