Gerakan Akselerasi Ekonomi Inklusif dengan Pembukaan 10.000 Rekening Tabungan (TrenAsia)
Perbankan

Tingkatkan Inklusivitas, Bank Mandiri Buka 10.000 Rekening Tabungan Bagi Penyandang Disabilitas

  • Bank Mandiri terus mendorong inklusivitas bagi komunitas penyandang disabilitas di tanah air. Komitmen ini diwujudkan melalui Gerakan Akselerasi Ekonomi Inklusif dengan pembukaan 10.000 rekening tabungan baru bagi penyandang disabilitas yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Perbankan

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Bank Mandiri terus mendorong inklusivitas bagi komunitas penyandang disabilitas di tanah air. Komitmen ini diwujudkan melalui Gerakan Akselerasi Ekonomi Inklusif dengan pembukaan 10.000 rekening tabungan baru bagi penyandang disabilitas yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. 

Selain itu, program ini juga memberikan pelatihan literasi dasar perencanaan keuangan kepada penyandang disabilitas di tiga provinsi tersebut. Meliputi pengenalan produk perbankan, cara pengelolaan keuangan, pemahaman berinvestasi, serta transaksi keuangan. 

Bank berlogo pita emas ini juga memberikan literasi mengenai menjadi wirausaha muda bagi para penyandang disabilitas. Adapun target dari kegiatan ini adalah penyandang disabilitas dari segala kelompok usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Bank Mandiri juga menyediakan berbagai jenis produk Tabungan sesuai kebutuhan calon nasabah mulai dari Tabungan NOW, Tabungan Mitra Usaha hingga Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) bagi penyandang disabilitas yang belum memiliki nomor induk kependudukan (NIK).

SVP Retail Deposit Products and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati menyatakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya menghadirkan akses layanan keuangan perbankan yang semakin luas kepada penyandang disabilitas, sekaligus sebagai peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada Sabtu, 2 Desember 2023 mendatang.

“Program ini merupakan bentuk dukungan nyata Bank Mandiri dalam mendukung program inklusi keuangan bagi komunitas disabilitas yang diinisiasi oleh regulator,” ujar Evi di Plaza Mandiri, Jakarta pada Selasa, 21 November 2023. “Terlebih penyandang disabilitas dan warga terpencil menjadi kelompok masyarakat yang belum banyak terjaring dalam sistem keuangan,” sambungnya.

Seremoni pembukaan 10.000 rekening baru ini turut dihadiri oleh Plt Kadep Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yan Syafri, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha.

Bersama SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati beserta Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Kikin Tarigan dan Asisten Staf Khusus Presiden Adya Laksmana Sudradjat di Jakarta, Selasa ini. Sedangkan pendistribusian rekening tabungan lainnya akan dilakukan secara bertahap. 

Lanjutnya, setiap rekening tabungan penyandang disabilitas ini nantinya sudah langsung terisi dengan saldo senilai Rp100.000 di setiap rekening. Nasabah baru ini juga dapat memanfaatkan kartu ATM dan akses ke layanan Super App Livin’ by Mandiri untuk dapat mengakses transaksi keuangan. 

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengatakan pembukaan rekening ini dapat menjadi sarana untuk perluasan literasi dan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, sejalan dengan komitmen pemerintah.

“Karena semua masyarakat berhak mendapatkan akses literasi keuangan. Diharapkan, dengan Gerakan Akselerasi Ekonomi Inklusi, kedepan bisa meningkatkan akses keuangan teman-teman penyandang disabilitas,” ujar Angkie dalam sambutannya secara virtual.

Lebih lanjut, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan program ini akan diawali dengan pemberian rekening kepada perwakilan komunitas disabilitas secara seremonial hingga puncak pemberian rekening yang akan diselenggarakan pada acara peringatan Hari Disabilitas di Istana Negara pada 2 Desember 2023 mendatang. 

“Kami berharap, lewat program ini, para penyandang disabilitas dapat memanfaatkan produk dan layanan perbankan dari Bank Mandiri. Juga meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan. Harapannya, program ini bisa menjadi upaya dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” terang Rudi.