Tingkatkan Kenyamanan Pengendara, Jasa Marga Lakukan Perbaikan di Tol Jakarta-Tangerang

JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui Jasamarga Metrapolitan melakukan sejumlah perbaikan hingga pemeliharaan jalan tol Jakarta-Tangerang demi menjamin kenyamanan pengguna jalan.

Dilansir dari keterangan resmi yang diunggah pada Kamis, 16 Desember 2021, manajemen Jasa Marga menjelaskan perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan di beberapa bidang yakni transaksi, konstruksi, lalu lintas, pelayanan, dan tempat istirahat.

Untuk kelancara transaksi, dilakukan penambahan Gardu Tol (GT) disejumlah titik yakni Karang Tengah Barat 1 yang semula 2 ditambah menjadi 6 gardu tol. Kemudian, di Gerbang Tol Bitung 2 semula berjumlah 5 gardu ditambah menjadi 7 gardu tol.

• PLN Pastikan Proyek PLTMG Bangkanai 2 Kalbar Senilai Rp1,9 Triliun Sudah 90 Persen
• Fintech Ramai-Ramai Punya Bank Digital, Siapa Saja dan Mengapa?
• Erick Mulai Ketar-Ketir dengan Kehadiran Metaverse, Ini Instruksinya ke BUMN

Demi mengurangi kemacetan dari arah Jakarta menuju JORR 1 Jasamarga Metropolitan juga menambahkan kapasitas jalur off ramp Kembangan arah Jakarta.

Di bidang konstruksi, dilakukan perbaikan dan pemeliharaan jalan tol berupa Scrapping Filling Overlay (SFO) dan rekonstruksi perkerasan guna meningkatkan kualitas jalan serta memastikan potholes, seperti pengerjaan di jalan masuk dan keluar rest area.

Selain itu, dilakukan pengecatan jembatan overpass, rehabilitasi konstruksi Jembatan Kali Cisadane, peningkatan kapasitas saluran, perbaikan Talud Right of Way (ROW), dan revitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Bagian lalu lintas dilakukan penyiagaan armada lalu lintas seperti ambulance, mobile customer service, derek, dan rescue. Kemudian dilakukan pemasangan Smart CCTV, penambahan lokasi dan jumlah Variable Message Sign (VMS) di pintu masuk gerbang tol maupun di ruas jalan tol.

Dilanjut dengan penambahan titik CCTV, program beautifikasi, penyempurnaan rambu dan guardrail, penghapusan dan pengecatan marka dan sigap dalam memberikan rekayasa lalu lintas. 

Sedangkan peningkatan layanan di rest area mamastikan pemenuhan standar minimal, bebas pungli dan pemenuhan protokol kesehatan selama pandemi.