truk
Tekno

Tingkatkan Kualitas Pengemudi, Perusahaan Jepang Gunakan Teknologi Pelacak Tidur

  • Perusahaan logistik menggunakan teknologi perangkat pelacak tidur untuk membantu pengemudi truk menemukan waktu efektif untuk istirahat yang lebih baik.

Tekno

Muhammad Imam Hatami

TOKYO - Perusahaan logistik di Jepang tengah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas tidur para pengemudi sebagai salah satu langkah penting dalam mengatasi masalah serius kekurangan pengemudi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024. 

Perusahaan logistik menggunakan teknologi perangkat pelacak tidur untuk membantu pengemudi truk menemukan waktu efektif untuk istirahat yang lebih baik. 

Dilansir dari Japan Times, Kamis 10 agustus 2023, Pemerintah Jepang mengatur batas maksimal jam kerja pengemudi truk menjadi 960 jam per tahun, dimulai April 2024. Namun, langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan semakin parahnya kekurangan pengemudi dan dampak buruknya pada kondisi kerja mereka. Oleh karena itu, industri truk saat ini berusaha menangani masalah ini dengan solusi inovatif.

Pada pertengahan Juli, Ryobi Holdings bekerja sama dengan Teijin Frontier, sebuah perusahaan logistik di Prefektur Okayama, telah meluncurkan program untuk membantu para pengemudi meningkatkan kualitas tidur mereka. 

Lebih dari 50 pengemudi, termasuk yang telah menjalani tes skrining terkait masalah tidur, serta beberapa pengemudi baru, terlibat dalam program ini. Perangkat pelacak tidur yang dipasang di tempat tidur para pengemudi dapat memonitor pernapasan, detak jantung, dan aktivitas tidur.

Data yang dikumpulkan diolah oleh aplikasi di smartphone, yang memberi tahu pengemudi saat mereka tidur larut malam atau mengalami kesulitan tidur. Program ini membantu Ryobi Holdings memahami pola tidur para pengemudi dengan lebih baik dan memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mereka.

Tidak hanya Ryobi Holdings, perusahaan angkutan truk lainnya seperti Hanna juga terlibat dalam eksperimen serupa. Pengemudi diminta memakai perangkat wearable berbentuk gelang yang mengumpulkan data terkait tidur mereka, baik di shift siang maupun malam. Langkah ini bertujuan menciptakan sistem otomatis untuk mengevaluasi kualitas tidur para pengemudi dengan lebih akurat.

Dengan menggunakan teknologi canggih ini, industri truk berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi para pengemudi. Upaya ini tidak hanya untuk memenuhi peraturan, tetapi juga untuk menjaga kesejahteraan mereka yang berkontribusi besar dalam rantai pasok dan transportasi

Bekerja di dunia truk seringkali mengharuskan pengemudi untuk bekerja lebih lama dibandingkan rata-rata jam kerja di industri lain, dengan perbedaan sekitar 20%. Peningkatan pengiriman dalam jumlah kecil juga membuat para pengemudi lebih sering bekerja. Masalah ini semakin memprihatinkan karena kekurangan tidur yang cukup berpotensi menyebabkan masalah kesehatan dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya