PT Pertamina (Persero) melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selaku Subholding Gas berkomitmen dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi bersih di sektor usaha kecil hingga komersial. Pada Selasa, 31 Agustus 2021, dilaksanakan penyaluran gas (Gas In) ke Kantin Koperasi milik Kementerian Sekretariat Negara RI di Jalan Veteran No. 17-18, Gambir, Jakarta Pusat. / Dok. PGN
Industri

Tingkatkan Pemanfaatan Energi Hijau, Subholding Gas Pertamina Salurkan Gas Bumi ke Kantin Setneg RI

  • PT Pertamina (Persero) melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selaku Subholding Gas berkomitmen dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi bersih di sektor usaha kecil hingga komersial. Pada Selasa, 31 Agustus 2021, dilaksanakan penyaluran gas (Gas In) ke Kantin Koperasi milik Kementerian Sekretariat Negara RI di Jalan Veteran No. 17-18, Gambir, Jakarta Pusat.
Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selaku Subholding Gas berkomitmen dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi bersih di sektor usaha kecil hingga komersial. Pada Selasa, 31 Agustus 2021, dilaksanakan penyaluran gas (Gas In) ke Kantin Koperasi milik Kementerian Sekretariat Negara RI di Jalan Veteran No. 17-18, Gambir, Jakarta Pusat.

Area Head PGN Jakarta, Sheila Merlianty mengungkapkan bahwa Kantin Setneg masuk dalam kategori pelanggan komersial dengan volume kebutuhan gas sebesar 50 – 1.000 M3.

"Pemanfaatan gas bumi menjadi salah satu penggunaan energi ramah lingkungan di Kantor Kementerian Sekretariat Negara yang diharapkan dapat terus dikembangkan ke utulisasi lain demi konsumsi energi yang semakin hijau," ujar Sheila dalam keterangan yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 2 September 2021.

“Kami dari Kementerian Sekretaris Negara mengharapkan sekali, gas bumi dapat menjadi solusi ramah lingkungan yang harus selalu dikedepankan. Kedua, bagaimana akses bagi masyarakat untuk mendapatkan gas bumi menjadi lebih cepat, tentu saja lebih aman. Selain pemanfaatan gas bumi, bagaimana PGN bisa meningkatkan layanan yang mengurangi kontak fisik. Jadi semua serba digitalisasi,” imbuh Sari Harjanti, Staf Ahli Politik dan Kehumasan Kementerian Sekretariat Negara.

Pada kondisi normal sebelum pandemi, kantin Kementerian Sekretariat Negara dapat melayani sekitar 300 pengunjung per hari dan melayani pegawai Setneg sendiri maupun pengunjung lain dari pagi hingga sore. Saat pendemi, kantin tetap buka dengan penerapan protokol kesehatan agar seluruh tenant tetap sehat, higenis, dan pekerja terjaga kinerjanya.

“Kantor Kementerian Sekretariat Negara mengapresiasi kepada PGN yang sudah menginisasi terobosan baru dalam memperluas layanan kepada pelanggan, melalui pemanfaatan gas bumi rumah tangga. Gas bumi yang diiniasi oleh PGN dengan terobosan ini membuat lebih ekonomis dalam berlangganan gas,” ujar Sari.

Sari menjelaskan sebelum menggunakan gas bumi PGN, perlu biaya tambahan untuk ongkos kirim dan lain sebagainya. Pemanfaatan gas bumi juga lebih aman. “Saya yakin dengan terobosan baru dan peralatan yang dirawat sedemikian rupa, maka akan mengeliminir kebocoran gas,” katanya.

Gas bumi juga lebih efisien dan tersedia setiap saat. Dengan lokasi Kantor Kementerian Sekretariat Negara yang strategis, ada kalanya akses ke kantor terkendala seperti ketika ada unjuk rasa, dan sebagainya.

“Dengan layanan PGN, gas tersedia setiap saat, kantor dan kantin Setneg tidak perlu khawatir. Gas tersedia 24 jam, sehingga di hari raya, libur panjang, dan di momen-momen dimana akses menuju kantor setneg terhambat, tidak menjadi terkendala lagi,” jelas Sari.

Sari menjelaskan, ada kemungkinan untuk pengembangan penggunaan gas bumi PGN di lingkungan Kantor Kementerian Sekretariat Negara, seperti untuk energi water heater pada kamar mandi sport center atau tempat wudhu.

“Kami ingin menjadi pioneer (pemanfaatan gas bumi) di kementerian lain. Setneg harus menjadi pioneer dan contoh di kementerian lain,” ujar Sari.

Di wilayah DKI Jakarta, saat ini PGN Subholding Gas telah melayani 262 pelanggan komersial industri mulai dari mal, hotel, dan restoran, 131 pelanggan kecil, dan ± 14.960 pelanggan rumah tangga. Volume penyaluran gas bumi di wilayah DKI Jakarta ±112 BBTUD.

Seiring dengan pengembangan infrastruktur gas bumi di wilayah DKI Jakarta, diharapkan pelanggan gas bumi juga semakin meningkat.