Chickin,  startup jebolan Pertamina masuk daftar Forbes Under 30. /dok. Pertamina
Fintech

Tingkatkan Penghasilan Peternak Unggas, Startup Jebolan Pertamina Masuk Daftar Forbes Under 30

  • Chickin Indonesia, startup jebolan Pertamina telah membantu tingkatkan penghasilan para peternak unggas dan mendorong startup tersebut untuk masuk ke daftar entrepreneur 30 dan under 30 kategori Tech Enterprise versi majalah Forbes.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Chickin Indonesia, startup jebolan Pertamina telah membantu tingkatkan penghasilan para peternak unggas dan mendorong startup tersebut untuk masuk ke daftar entrepreneur 30 dan under 30 kategori Tech Enterprise versi majalah Forbes

Chickin adalah startup teknologi unggas pertama di Asia Tenggara yang mengembangkan aplikasi Smart Farm Micro Climate Controller sebagai solusi untuk untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi peternakan ayam. 

Dengan mengumpulkan 50 tim dari 23 universitas, Ashab Alkahfi dan Tubagus Syailendra selaku founder Chickin mengusung aplikasi Smarf Farm Micro Climate Controller yang diproyeksikan dapat meningkatkan penghasilan para peternak unggas hingga 25%. 

“Keunggulan aplikasi yang kami ciptakan adalah membantu peternak unggas agar dapat meningkatkan pendapatan mereka hingga 25%. Aplikasi yang kami gagas  ini juga memungkinkan peternak menjual ayam dengan harga lebih tinggi,” ujar Ashab melalui keterangan tertulis, Kamis, 7 April 2022. 

Chickin juga menawarkan teknologi manajemen kandang bernama Chickin Smart Farm untuk memudahkan para peternak dalam memonitor kebutuhan pakan, pertumbuhan ayam, pengaturan suhu dan kelembapan kandang, serta mencatat kegiatan administrasi perkandangan secara digital. 

Dengan bermodal awal sekitar Rp7 juta Ashab dan Tubagus membangun Chickin sembari mencari investor-investor untuk menumbuhkembangkan bisnis mereka sampai akhirnya startup yang digagas oleh keduanya itu mendapatkan suntikan dana sebesar US$2,5 juta atau setara dengan Rp35,8 miliar dalam asumsi kurs Rp14.359 perdollar AS. 

"Ini sama artinya startup kami bisa tumbuh hingga 2.000% dalam setahun," kata Ashab.

Ashab mengatakan, ia dan Tubagus membuat Chickin karena saat ini, ayam potong adalah salah satu komoditas yang tidak pernah absen di pasaran. Peluang yang ditawarkan dari bisnis ini dinilai cukup besar dan produk panennya seringkali membanjiri pasar.

Menurut Ashab, ketidakseimbangan antara supply and demand untuk produk ayam potong disebabkan oleh panjangnya rantai pasok dari peternak ke end user. Oleh karena itu, Chickin pun menghadirkan teknologi manajemen kandang untuk kebutuhan sektor peternakan ayam. 

Chickin menerima bantuan dari Pertamina pada tahun 2021 melalui Pertamuda Seed & Scale. Menurut VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan bahwa program tersebut digagaskan agar generasi muda menjadi lebih mawas terhadap ekonomi digital dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang mendorong pertumbuhan ekonomi. 

“Mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dari aspek kewirausahaan, menggerakkan generasi muda Indonesia untuk mendorong tumbuhnya startup dari berbagai kampus yang selanjutnya dapat meningkat menjadi unicorn,” ujar Fajriyah.