​​Tingkatkan Perlindungan Kesehatan Anak, Dinkes Garut Siap Berikan Vaksin Rotavirus dan HPV

JAKARTA -  Kementerian Kesehatan memperkenalkan jenis antigen baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Keempat jenis vaksin tersebut yaitu vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia (radang paru).

Selain itu, ada juga  vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim, vaksin Rotavirus (RV) untuk mencegah diare berat, dan vaksin Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis kedua untuk memperkuat perlindungan dari polio.

Imunisasi RV direkomendasikan diberikan sebanyak 3 kali yaitu saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan, di mana vaksin RV diberikan melalui tetes mulut, bukan dengan suntikan. Sedangkan imunisasi HPV diberikan kepada siswi sekolah dasar kelas 5 dan 6 sebanyak dua kali. Pemberian vaksin tersebut bertujuan untuk mencegah diare pada balita dan mencegah kanker terutama kanker serviks.

Hal ini juga turut ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, di mana mereka melakukan rangkaian sosialisasi vaksin Rotavirus (RV) dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) dengan mengundang peserta dari berbagai sektor. 

Dengan adanya peluncuran vaksin RV dan HPV ini, diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi minimal 90% dari anak-anak, sehingga sesuai dengan target yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.

• BI Terbitkan Peraturan Baru Terkait Devisa, Efektif 1 Agustus
• Industri Indonesia Tetap Ekspansi di Tengah Ketidakstabilan Pasar Global
• Harga Tiket Konser Tunggal Raisa di Singapura, Termurah Rp771 Ribu

Dalam waktu dekat, masyarakat Garut juga dapat menikmati manfaat dari adanya vaksinasi baru ini yang diharapkan mampu memberikan perlindungan yang optimal terhadap anak-anak dari ancaman kesehatan tertentu.

Kick-Off Imunisasi

Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman menyatakan bahwa rencananya Kabupaten Garut akan melakukan kick-off imunisasi RV dan HPV pada tanggal 9 Agustus 2023 di semua pelayanan kesehatan, termasuk puskesmas dan klinik swasta. Setelah kick-off, imunisasi akan menjadi rutin dan dilaksanakan di semua pusat fasilitas kesehatan termasuk Posyandu.

Hal ini dilakukan karena terdapat urgensi pemberian vaksin RV dan HPV, mengingat tingginya kasus diare pada bayi (sekitar 10,2%) dan kanker serviks pada wanita dewasa (sekitar 9,6%) di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya vaksin baru ini diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir dan takut lagi. Terlebih, vaksin ini diberikan dalam bentuk tetes untuk vaksin RV dan disuntikkan untuk vaksin HPV.

• Bobby Larang PKL Jualan di Jalan Nasional Kota Medan
• Sebuah Sistem Vital Arus Laut Terancam Runtuh
• Ahli: 7 Tanda Anda Memiliki Mental Kuat

Tidak hanya itu, jika masyarakat melakukan vaksinasi anti kanker serviks secara mandiri biayanya juga cukup mahal. Oleh karena itu, diharapkan pemberian vaksin massal ini bisa membantu meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap penyakit.