Tingkatkan Portofolio Energi Hijau, Kilang Pertamina Plaju Produksi BBM Ramah Lingkungan
- Kilang Pertamina Plaju berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Energi
PALEMBANG - Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju Palembang Siti Rachmi menyampaikan Kilang Pertamina Plaju Palembang, Sumatera Selatan telah produksi bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan sebagai upaya peningkatan portofolio energi hijau.
"Sejak awal 2023, kilang ini mendapat mandatory dari pemerintah untuk menyediakan produk Biosolar B35 yang merupakan bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit," ujar Rachmi dilansir dari Antara, Jumat 1 Desember 2023.
Biosolar B35, seperti yang dijelaskan Rachmi, terdiri dari 35 persen Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebagai produk turunan dari Crude Palm Oil (CPO), dan 65 persen sisanya merupakan BBM jenis solar dari sumber energi fosil.
- Walau Merevisi Target Pendapatan, Telkom Tetap Akan Bagikan Dividen 80 Persen Laba Bersih
- KAI Canangkan Penananaman 1 Juta Pohon Hingga 2041
- Jokowi Kritik Keras Minimnya Penyerapan Anggaran
Selain fokus pada produksi BBM ramah lingkungan, perusahaan juga aktif mengurangi emisi dalam operasional dan bisnisnya. Dalam rangka memperingati enam tahun keberhasilannya, PT KPI memandangnya sebagai momentum berharga untuk terus mengembangkan sumber energi terbaik bagi negara.
Kilang Pertamina Plaju berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Sementara itu, guna mendukung penggunaan energi bersih dalam operasional bisnisnya, perusahaan telah menginstal Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2,25 Mega Wattpeak (MWp), serta 'solar cell' yang menghasilkan energi listrik sebesar 3.000 Wp untuk kebutuhan perkantoran di Plaju.
Kilang Pertamina Plaju tidak hanya berfokus pada kepentingan perusahaannya saja namun juga aktif mendorong agenda transisi energi bersih di kalangan masyarakat. Melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) , perusahaan telah mengajak masyarakat untuk menggunakan sumber daya alam sebagai sumber energi.
Sebagai contoh, melalui Program Desa Energi Berdikari di Kabupaten Muara Enim dan Lahat, dua dusun terpencil di kabupaten tersebut berhasil dialiri listrik berkat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total daya 30.000 Wp.
Di pesisir Sumsel, khususnya di Dusun Sembilang, Kilang Pertamina Plaju juga memberdayakan masyarakat setempat dengan tenaga matahari melalui program Bahari Sembilang Mandiri, yang dilengkapi dengan 'solar cell'. Program ini berhasil menghasilkan total energi sebesar 6.000 Wp serta memberikan dukungan kepada aktivitas masyarakat yang belum sepenuhnya terelektrifikasi.
Rachmi menyebutkan dengan terus mengadopsi energi baru terbarukan (EBT), perusahaan tersebut sepenuhnya mendukung target pemerintah dalam mempromosikan agenda transisi energi bersih di kalangan masyarakat.