Tingkatkan Produktivitas, 75 Persen Karyawan Korsel Gunakan AI
- Keterampilan AI kini menjadi prioritas dalam proses rekrutmen. Sebanyak 77% pemimpin perusahaan di Korea Selatan lebih memilih kandidat dengan keahlian AI meskipun kurang pengalaman kerja.
Tekno
JAKARTA - Penggunaan kecerdasan buatan (AI) pada berbagai bidang pekerjaan di Korea Selatan semakin melonjak, berdasarkan survei terbaru dari Microsoft Korea.
Dilansir dari Korea Times, Hasil survei ini menunjukkan tren signifikan dalam adopsi teknologi AI oleh pekerja dan organisasi di negara tersebut, serta menjadi bukti pentingnya keterampilan AI untuk daya saing di masa depan.
Penggunaan AI di Tempat Kerja
Survei Microsoft Korea mengungkapkan bahwa 75% pekerja di Korea Selatan saat ini menggunakan AI untuk bekerja, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 73% pekerja global.
Angka ini menunjukkan betapa pesatnya adopsi AI di lingkungan kerja, menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu pemimpin dalam penerapan teknologi ini.
- Sri Mulyani Siapkan APBN Pertama Pemerintahan Prabowo
- Jokowi Lantik 7 Anggota Baru LPSK, Ini Daftarnya
- Sinyal HGBT Diperpanjang, Cek Kinerja Saham GGRP, TPIA, dan CAKK
Pentingnya AI untuk Daya Saing
Sebanyak 80% pemimpin organisasi di Korea Selatan percaya bahwa penerapan AI sangat penting untuk mempertahankan daya saing, dibandingkan dengan 79% pemimpin global yang memiliki pandangan serupa.
Para pemimpin ini melihat AI sebagai alat yang tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar yang semakin ketat.
Pengguna aktif AI, atau power user, melaporkan peningkatan produktivitas yang signifikan dengan bantuan teknologi ini.
Namun, kurangnya talenta AI menjadi tantangan utama, terutama dalam bidang keamanan siber, teknik, dan desain kreatif.
Kekurangan ini menyoroti perlunya investasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan AI untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Prioritas Keterampilan AI dalam Rekrutmen
Keterampilan AI kini menjadi prioritas dalam proses rekrutmen. Sebanyak 77% pemimpin perusahaan di Korea Selatan lebih memilih kandidat dengan keahlian AI meskipun kurang pengalaman kerja.
Selain itu, 70% pemimpin perusahaan di Korea Selatan (dibandingkan dengan 66% secara global) menyatakan tidak akan merekrut pelamar tanpa pengetahuan AI.
Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam kriteria rekrutmen, menekankan pentingnya keterampilan AI di pasar tenaga kerja masa depan.
- Sri Mulyani Siapkan APBN Pertama Pemerintahan Prabowo
- Jokowi Lantik 7 Anggota Baru LPSK, Ini Daftarnya
- Sinyal HGBT Diperpanjang, Cek Kinerja Saham GGRP, TPIA, dan CAKK
Proyeksi Tahun 2024 sebagai Tahun AI
Survei Microsoft memperkirakan tahun 2024 sebagai tahun di mana AI benar-benar menjadi semakin nyata di tempat kerja.
Banyak bidang pekerjaan didorong untuk mengadopsi AI guna mempercepat pertumbuhan, mengelola biaya, dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan.
Dalam upaya mendukung langkah ini, Microsoft juga mengumumkan pembaruan sistem asisten pintar MS 365 Copilot.
Pembaruan MS 365 Copilot meliputi fitur tambahan otomatis, fitur penulisan ulang yang lebih detail, dan antarmuka dialog dengan informasi yang relevan berdasarkan pekerjaan pengguna.
Pembaruan ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengguna, memperkuat peran AI sebagai mitra kerja yang andal dan efisien.
Survei Microsoft Korea menegaskan bahwa AI semakin mendominasi tempat kerja di Korea Selatan, dengan adopsi yang meluas dan pengakuan akan pentingnya keterampilan AI untuk daya saing.
Tahun 2024 diperkirakan sebagai tahun di mana AI benar-benar berintegrasi dalam operasi bisnis sehari-hari, mendorong pertumbuhan dan inovasi.
Perusahaan yang mengadopsi AI lebih awal akan berada di posisi yang lebih baik untuk mengelola biaya dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan, memastikan keberlanjutan dan kesuksesan di era digital.