Tinjau Proyek KEK Sanur, Bahlil Ungkap Nilai Investasi Capai Rp10,2 Triliun.png
Nasional

Tinjau Proyek KEK Sanur, Bahlil Ungkap Nilai Investasi Capai Rp10,2 Triliun

  • Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan langsung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan luas 41,647 hektare di Sanur , Denpasar, Bali.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan langsung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan luas 41.647 hektare di Sanur, Denpasar, Bali.

Bahlil mengatakan, pembangunan proyek KEK Sanur ini memiliki nilai investasi sebesar Rp10,2 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja sebesar 43.647 orang.

“KEK Sanur ini memiliki potensi ke depannya sangat bagus. Ini akan menjadi fasilitas kesehatan dengan one stop solution. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke luar negeri. Selain bisa menghemat devisa, kawasan ini juga berpotensi bisa menambah pemasukan negara melalui sektor pariwisata,” ungkap Bahlil dalam keterangan tertulis dilansir pada Senin, 14 November 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT HIN Iswandi Said menjelaskan pada KEK Sanur, nantinya akan berdiri rumah sakit berkelas internasional yang menyediakan berbagai fasilitas medis lengkap.

Diantaranya unit vertiliti kesuburan, bedah plastik, selain itu juga akan disediakan fasilitas pendukung lainnya seperti pusat perbelanjaan serta hotel yang saat ini masih dalam proses revitalisasi.

“Jadi di sini merupakan kawasan ekonomi khusus kesehatan. Di sini ada rumah sakit berkelas internasional nanti dari PT Pertamina Bina Media IHC akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dalam membangun rumah sakit internasional, termasuk juga pelayanan untuk orang tua," katanya

Iswandi juga akan melakukan revitalisasi hotel yang terkenal dengan tower sepuluh lantai. Satu-satunya tertinggi di Bali yang diperkirakan akan selesai di Agustus 2023.

Sebagai informasi, KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK kesehatan dan pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial yang rencananya akan menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengisi pusat perbelanjaannya.