Tips Bagi UMKM Hadapi Resesi dan Pandemi Kuartal Terakhir 2020
Berhati-hatilah dalam memprioritaskan kebutuhan dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi apa pun untuk sementara waktu.
Industri
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional mengalami resesi pada akhir kuartal III-2020. Kondisi ini tentu membuat para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin tertekan.
Memasuki kuartal keempat di akhir 2020, sentimen terhadap epidemi masih terasa sangat kuat. Di tengah guncangan yang ada, sangat penting bagi para pelaku bisnis memiliki parameter khusus serta membuat perencanaan bisnis yang matang untuk beberapa bulan mendatang.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Head of Commercial Zilingo Melina Marpaung memberikan saran untuk para pelaku bisnis untuk menghadapi kuartal terakhir tahun 2020 yang penuh tantangan. Berikut ulasannya:
Tinjau Manajemen Inventaris
Melina menilai tinjauan inventaris merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan bisnis. Baginya, mengurangi inventaris dapat membantu menurunkan biaya inventaris tanpa mengorbankan kualitas barang yang terjual atau merepotkan pelanggan.
“Jika Anda memiliki terlalu banyak stok persediaan di gudang Anda, ini mungkin saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali stok Anda,” ujarnya.
Ia menambahkan, situasi ini mungkin timbul dengan beberapa kelebihan pesanan untuk produk jenis tertentu. Salah satu solusi yang layak adalah melakukan proses pengadaan produk dari supplier lain dengan harga yang lebih baik.
“Cobalah mencari alternatif dropshipper sehingga Anda dapat menghilangkan biaya pengiriman dan pergudangan. Menemukan pemasok lain yang memberikan harga kompetitif yang dapat membantu proses pengadaan Anda dan memangkas biaya operasional yang ada,” tuturnya.
Fokus Pada Kompetensi Inti Bisnis
Wanita yang telah berkecimpung dalam dunia industri selama lebih dari sedekade ini mengatakan bahwa pemilik usaha kecil seringkali tidak dapat membedakan konsep diversifikasi. Para pelaku UKM ini kerap mengartikan diversifikasi yakni menyediakan koleksi produk yang berbeda.
“Menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran Anda bukanlah diversifikasi. Hal ini justru hanya membuang-buang waktu dan uang Anda jika dilakukan tanpa mengevaluasi permintaan pasar yang tepat atau perilaku konsumen lokal,” jelasnya.
Menurut dia, menginvestasikan waktu, uang, dan upaya yang tidak terpusat pada penawaran inti usaha hanya dapat merusak merek dan reputasi bisnis. Karena itu, penting untuk meninjau kembali beberapa keputusan tersebut.
Sesuaikan Model Bisnis
Melina memandang, sebagai pengusaha atau pemilik bisnis, perlu untuk mengakomodasi dan mengikuti perubahan pasar, khususnya pada situasi pandemi saat ini. Maka seorang pelaku bisnis harus beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang tepat.
“Terkadang, mengubah model bisnis Anda mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Anda dapat memulai dengan mengubah kategori produk Anda, menyederhanakan proses pembayaran, dan lainnya. Dengan begitu, bisnis Anda dapat terus beradaptasi dengan tren dan pola konsumsi dari konsumen,” ucapnya.
Lindungi Arus Kas
Selanjutnya ia menilai bahwa di saat seperti ini, pelaku usaha perlu menurunkan ekspektasi dari kinerja bisnisnya. Yang terpenting, saat ini adalah kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih.
Oleh karena itu, lanjut Melina, berhati-hatilah dalam memprioritaskan kebutuhan dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi apa pun untuk sementara waktu.
“Pastikan untuk selalu memantau keuangan Anda dengan menganalisis laporan keuangan secara teratur. Ini untuk memastikan arus kas Anda tetap lancar. Hindari mengambil utang bisnis tanpa kemampuan untuk melunasinya. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah bisnis Anda dari tekanan finansial yang tidak semestinya atau bahkan kehabisan dana,” imbuhnya.
Manfaatkan Penggunaan Teknologi
Yang terakhir dan tidak dapat dipungkiri, pemanfaatan teknologi sangat diperlukan dalam menjalankan roda bisnis, apalagi di saat pandemi seperti sekarang. Melina bilang pelaku usaha bisa mulai menjual barang dagangan di pasar online atau media sosial.
Di samping itu, pertimbangkan lebih banyak promosi dan tingkatkan upaya pemasaran digital melalui strategi dan konten yang terjangkau namun menarik.
“Jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana, Zilingo Trade dengan berbagai layanannya siap untuk mengaktifkan, melengkapi, dan meningkatkan bisnis Anda ke tingkat berikutnya. Layanan yang ada juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda,” tutup Melina. (SKO)